DCA Mendukung Pertanian Cerdas Iklim dan Pendapatan Ekonomi

Beny Kurniawan, S.Hut.--

Sedangkan pada Temperatur ekstrim, tanaman yang rekomendasikan adalah Sengon, turi, dan gamal.  Jenis  ini mampu menjaga kelembaban didalam kebun sehingga polinator dan ekosistem dalam kebun tetap terjaga.

Jenis-jenis tanaman tersebut dikombinasikan dalam satu kebun kakao. Harapannya dengan berbagai kriteria jenis tanaman tersebut dapat mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Akan tetapi hal yang perlu diperhatikan dalam konsep DCA ini perlu memperhatikan pengaturan jarak tanam.

Mengatur jarak antara tajuk kakao dengan tajuk naungan bertujuan untuk memastikan pencahayaan yang optimal untuk kakao dan tanaman lain dibawahnya. Pada tanaman kakao muda (kurang dari 4 tahun) jarak vertikalnya minimal 2 meter, sedangkan untuk tanaman kakao produktif jaraknya minimal 7 meter. 

Berikut contoh kombinasi yang direkomendasikan oleh Mars Cocoa Academy:

1. Tanaman kakao dengan jarak tanam 3m x 3m dengan konsep multiklon yaitu dengan jenis; MCC 02, BB 01 dan LCRI 09

2. Pohon penaung:

-  Kayu : Mahoni/Bitti/Jati putih dengan jarak tanam 4m x 4m yang terletak mengelilingi batas kebun

- Alpukat/Petai dan Mangga dengan jarak tanam 27m x 27m yang tersebar merata dalam satu kebun

- Durian/Sengon/Albasia dengan jarak tanam 27m x 27m yang tersebar merata dalam satu kebun

Hal yang perlu diperhatikan saat pengolahan lahan yaitu jangan melakukan pembakaran lahan. Manfaat pembukaan lahan tanpa bakar adalah sisa tanaman menjadi mulsa organik; mempertahankan kelembapan tanah; meningkatnya kesuburan tanah karena kandungan bahan organik yang juga meningkat; tidak menyebabkan timbulnya polusi udara akibat asap  dan menjaga level pH tanah.

Selain itu pembukaan lahan dengan cara membakar akan bertentangan dengan undang-undang nomor 18 tahun 2004 tentang perkebunan pada pasal 26 yang berbunyi “setiap pelaku usaha perkebunan dilarang membuka dan/atau mengolah lahan dengan cara pembakaran yang berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup”.

Hal yang tidak kalah penting adalah tidak membuka lahan areal hutan lindung atau bukan termasuk areal konservasi. Konsep DCA pada sudut pandang ekonomi keluarga yaitu menjaga keberagaman sumber pendapatan dalam satu tahun.

Hal ini disebabkan dengan konsep DCA petani akan mendapatkan penghasilan dari banyak sumber, yaitu 1) penghasilan dari tanaman kakao; 2) penghasilan lainnya dari tanaman penaung seperti kelapa, durian, alpukat, petai, dan kayu.

Kemudian, 3) Kemudian dari tanaman bawahnya seperti pisang, cabai dan sayur-sayuran dan 4) penghasilan dari ternak yang diintegrasikan dalam sistem atau konsep agroforestri kakao, seperti ternak kambing (sumber bahan organik) atau budidaya lebah madu trigona dan sebagainya.

Dalam penerapan agroforestri di lapangan, banyak ditemukan berbagai macam model agroforestri guna mendukung pemanfaatan lahan yang lebih efektif dan efisien yaitu: perpaduan antara tanaman keras (jangka panjang: pohon-pohonan dengan tanaman dengan tanaman semusim (pertanian jangka pendek).

Tag
Share