Berkembang Lebih Maju, Pegadaian Buka Bank Emas

MEDIA GATHERING: Regional CEO PT Pegadaian Kantor Wilayah Sumbagsel Novryandi saat sambutan dalam media gathering yang diselenggarakan di The Gade Coffee, Rabu (18/6). --FOTO ELGA PURANTI

BANDARLAMPUNG - Genap berdiri selama 124 tahun, PT Pegadaian memberi gebrakan baru dengan menghadirkan layanan bullion kepada nasabah. Ini membuat Pegadaian menjadi bank emas pertama di Indonesia. 

Hadirnya layanan tersebut juga memberi warna baru bagi Pegadaian. Jika sebelumnya slogan ’’Menyelesaikan Masalah, Tanpa Masalah” begitu melekat, kini Pegadaian mulai membentuk stigma baru sebagai bank emas dan tempat yang tepat untuk berinvestasi. 

Hal ini diungkapkan Regional CEO PT Pegadaian Kantor Wilayah Sumbagsel Novryandi dalam media gathering yang diselenggarakan di The Gade Coffee, Rabu (18/6).

 

’’Kami juga sudah mulai masuk ke segmen mahasiswa dan pelajar. Targetnya memang tidak mendorong mereka untuk langsung membeli emas. Tapi, setidaknya mereka mulai memahami tentang investasi,” kata Novryandi. 

 

Menurut Novryandi, 10 tahun ke depan para pelajar dan mahasiswa tersebut dapat menjadi target potensial untuk berinvestasi di Pegadaian. 

 

Novryandi juga menjelaskan, hadirnya bullion service merupakan sarana hilirisasi emas. ’’Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan emas di dalam negeri dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Bank emas ini diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk dukungannya. Terdapat beberapa layanan yang diberikan. Antara lain, Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Perdagangan Emas, dan Jasa Titipan Emas Korporasi,’’ ucapnya. 

 

Sebagai penunjang, kata Novryandi, anak perusahaan PT Pegadaian yakni Galery 24 juga memantapkan bisnis mereka dengan memiliki pabrik pencentak emas sendiri yang setara dengan SNI. 

 

Sementara Assistant Vice President PT Pegadaian Area Lampung Daniel Tamara menjelaskan, total aset Pegadaian saat ini telah mencapai Rp102,62 triliun. ’’Sementara total dana yang disalurkan sebesar Rp85,4 trilun dengan jumlah nasabah sebanyak 24 juta orang,’’ katanya. 

 

Tag
Share