Meski Sudah Diberi Jaminan, Banyak Nelayan di Bandar Lampung Enggan Lanjutkan Asuransi

DKP Bandar Lampung sediakan asuransi untuk nelayan, namun banyak yang enggan melanjutkan setelah enam bulan. -FOTO IST -
Sebelumnya Cuaca ekstrem dan angin kencang yang melanda perairan pesisir Teluk Lampung dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan puluhan nelayan di daerah tersebut tidak bisa melaut. Bagan kambang atau derigen milik mereka rusak parah, dan banyak yang kini terpaksa menghentikan mata pencahariannya.
Kondisi cuaca yang tidak bersahabat ini sangat dirasakan oleh para nelayan, seperti yang terjadi di pesisir Kampung Nelayan Cungking, Kotakarang, Telukbetung Timur (TbT). Sejak hampir sebulan lalu, mereka tidak bisa melaut dan kehilangan pendapatan yang biasa mereka peroleh dari hasil tangkapan ikan.
Enzah, salah satu nelayan yang bagannya rusak akibat diterjang angin kencang, mengaku hanya bisa pasrah. “Bagan saya hancur karena angin kencang, sekarang saya dan nelayan lainnya hanya bisa menunggu cuaca kembali normal,” ujar Enzah dengan nada pasrah.
Dengan kerusakan pada bagan, para nelayan terpaksa berhenti mencari ikan, yang berarti mata pencaharian mereka pun terputus. Mereka berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung dapat memberikan bantuan untuk memperbaiki bagan-bagan yang rusak, agar mereka bisa kembali melaut.
Pantauan di pesisir Teluk Betung Timur menunjukkan bahwa para nelayan yang bagannya rusak hanya bisa bersandar di pantai, menunggu cuaca kembali membaik. Mereka berharap agar bantuan dan solusi segera datang untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi.
Sebelumnya, Cuaca buruk yang melanda hampir seluruh perairan Lampung menyebabkan dampak besar terhadap kehidupan nelayan.
Seperti yang dialami oleh ratusan nelayan bagan congkel di Kelurahan Kota Karang, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung.
Akibat ombak besar dan angin kencang, para nelayan di wilayah ini terpaksa tidak melaut. (gds/abd)