Produksi Jagung Nasional Meroket 50 Persen

PANEN JAGUNG: Presiden Prabowo Subianto bersama Mentan Andi Amran Sulaiman dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo melakukan panen raya jagung serentak di Kabupaten Bengkayang.--FOTO HUMAS KEMENTAN
JAKARTA - Dunia pertanian Indonesia sedang menuju kejayaannya. Setelah stok beras nasional mencapai 4 juta ton lebih, kini komoditas jagung juga menorehkan catatan penting. Pada kuartal pertama 2025, produksi jagung mengalami kenaikan 50 persen dibandingkan sebelumnya.
Informasi dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang bersumber dari BPS menyebutkan produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen mencapai 9,45 juta ton pada periode Januari-Juli 2025 ini. Jumlah itu akan naik menjadi 11,08 ton di akhir Juli nanti. Melampaui catatan Januari-Juli 2024 yang hanya 8,51 juta ton.
Di antara upaya pemerintah menggenjot produksi jagung adalah melibatkan jajaran kepolisian di basah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Di sejumlah daerah, aparat kepolisian turun ke lapangan untuk ikut menanam jagung. Keterlibatan kepolisian dalam menambah jagung itu mendapatkan pujian dari berbagai kalangan. Di antara dari R. Haidar Alwi, selaku pendiri Haidar Alwi Institute (HAI).
Dia mengatakan, peran Polri tersebut ditunjukkan melalui pengelolaan lahan untuk pertanian jagung. Dari 334.524,37 hektare lahan yang digarap, hasil panennnya diperkirakan mencapai 1,78 sampai 2,54 juta ton jagung.
"Presiden Prabowo beruntung memiliki jajaran seperti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Di bawah kepemimpinan beliau, Polri menunjukkan peran krusialnya dalam membantu mewujudkan visi-misi Prabowo-Gibran," jelas Haidar dalam keterangannya Minggu (8/6). Terutama terkait penegakan hukum, pemerataan ekonomi dan kesejahteraan serta swasembada pangan.
Dia menjelaskan bahwa dalam mencapai swasembada pangan khususnya jagung, Polri berperan dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari edukasi, penyiapan lahan, pupuk dan alat-alat pertanian. Kemudian juga penyediaan bibit unggul, proses penanaman sampai panen, penampungan dan penyimpanan, distribusi, ekspor, hingga pengolahan hasil panen untuk pakan ternak.
Haidar mengatakan, keterlibatan polisi dalam menanam jagung tentu butuh tenaga ekstra. Karena tugas Polri secara konvensional melayani masyarakat, menjaga kamtibmas dan sebagai penegak hukum saja sudah berat.