BPJN Tangani Tumpukan Sampah di Jalan Liwa-Krui

DIBERSIHKAN: Tim BPJN Wilayah II Lampung membersihkan tumpukan sampah yang dibuang sembarangan di ruas Jalan Nasional jalur Liwa-Krui, tepatnya di Pekon Kubuperahu. -FOTO IST-

BALIKBUKIT – Setelah menuai keluhan dari warga dan pengguna jalan, tumpukan sampah yang berserakan di bahu Jalan Nasional ruas Liwa-Krui, tepatnya di Pekon (Desa) Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat (Lambar) akhirnya mulai ditangani oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Lampung. 

Penanganan dilakukan dengan membersihkan sampah yang mengganggu kenyamanan pengguna jalan sekaligus memasang plang imbauan larangan membuang sampah di lokasi tersebut. 

Petugas Lapangan BPJN, Masdir mengungkapkan tindakan tersebut merupakan bentuk respons atas kondisi yang sudah meresahkan masyarakat. 

Menurutnya, keberadaan sampah tidak hanya mengganggu estetika dan kenyamanan, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan lalu lintas.

“Kami turun langsung untuk membersihkan area yang tercemar sampah dan sekaligus memasang papan peringatan. Harapannya, masyarakat bisa sadar dan tidak lagi membuang sampah sembarangan di jalan nasional,” ujar Masdir saat ditemui di lokasi, Minggu (1/6).

Menurut Masdir, titik tersebut memang sering dijadikan tempat pembuangan liar karena minimnya pengawasan dan tidak adanya fasilitas pembuangan resmi.

Oleh karena itu, selain penanganan jangka pendek berupa pembersihan, pihaknya berharap adanya koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah pekon dan dinas lingkungan hidup agar bisa menyediakan solusi jangka panjang.

“Kami berharap masyarakat tidak hanya mengandalkan petugas, tapi juga ikut menjaga kebersihan. Jalan nasional ini milik bersama. Kalau semua sadar, lokasi ini bisa tetap bersih,” tambahnya. 

Sebelumnya, tumpukan sampah rumah tangga yang terdiri dari plastik, sisa makanan, hingga kardus, tampak berserakan dan menyebar hingga ke badan jalan.

Bau menyengat yang muncul terutama pada siang hari membuat pengendara terganggu, bahkan khawatir tergelincir akibat sampah yang basah saat hujan.

Efendi, salah seorang pengendara, mengungkapkan keresahannya. Ia menyebut kondisi ini bisa mencoreng wajah daerah, terlebih jalur tersebut merupakan akses utama ke kawasan wisata Pesisir Barat.

“Kalau ada tamu luar lewat sini, malu kita. Harusnya bersih dan nyaman dilintasi,” katanya.

Dengan adanya penanganan ini, masyarakat berharap perilaku membuang sampah sembarangan tidak lagi terulang.

Namun mereka juga menilai bahwa upaya tersebut perlu diikuti dengan pengawasan berkala dan tindakan hukum terhadap pelanggar agar masalah tidak kembali berulang. (*) 

Tag
Share