CEO Danantara Bantah Ray Dalio Mundur dari Dewan Penasihat

CEO BPI Danantara Rosan Roeslani memastikan Ray Dalio masih aktif sebagai penasihat Danantara dan tidak ada friksi dengan timnya.-FOTO IST-

BACA JUGA:46 PNS Formasi 2024 Terima Petikan SK, Pemkot Tekankan Kedisiplinan

Dalam kelanjutan proyek ini, kata Rosan, porsi saham untuk di ekosistem hulu tetap sesuai dengan perencanaan. ’’Indonesia melalui BUMN menguasai 51 persen. Sementara di JV berikutnya, porsi saham Indonesia 30 persen. Tapi, kita upayakan untuk ada kenaikan. Karena Danantara juga akan ikut berpartisipasi," katanya. 

 

Presiden, kata Rosan, menginginkan porsi di atas 40 sampai 50 persen. ’’Namun, hal itu dalam proses negosiasi,’’ ujarnya.

 

Selain Huayou, Danantara juga diputuskan untuk masuk dalam proyek baterai listrik yang digarap Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL). Menteri Investasi dan Hilirisasi ini juga menekankan pentingnya keterlibatan Danantara dalam memperkuat posisi Indonesia dalam kedua proyek tersebut.

 

"Kalau dulu mungkin ada kendala pendanaan. Tapi sejak ada Danantara ini pendanaan ini kita yang membantu karena kita melihat pekerjaan ini, proyek ini memang sangat-sangat baik," ujar Rosan.

 

Tidak hanya dari segi return, kata Rosan, namun juga dari sisi penciptaan lapangan pekerjaannya. Rosan yakin, akan juga memberi dampak positif bagi perekonomian ke depan untuk Indonesia. 

 

Melalui keterlibatan dua konsorsium besar Huayou dan CATL yang akan mengelola ekosistem dari tambang hingga produksi baterai, kata Rosan, pemerintah berharap Indonesia dapat menguasai rantai nilai industri kendaraan listrik secara menyeluruh.

 

"Jadi dengan ini the whole ecosystem dari mining sampai ke baterainya ini akan terjadi di dalam satu. Kita bilangnya green package. Atau satu ekosistem dari baik yang deal yang akan berjalan dengan Huayou maupun dengan CATL," ungkap Rosan. (disway/c1/abd)

 

Tag
Share