BPKH Kelola Dana Haji Rp171 Triliun

Kepala BPKH Fadlul Imansyah.--FOTO HILMI/JAWA POS
JAKARTA - Tingginya animo masyarakat Indonesia untuk berhaji membuat dana kelolaan di Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) terus bertumbuh. Angka terbaru menyebutkan dana kelolaan BPKH mencapai Rp171 triliun. Hasilnya, BPKH mengklaim bisa memberikan manfaat berlipat untuk jamaah.
Dari dana tersebut, BPKH mendapatkan hasil investasi setiap tahunnya. Hasil investasi tersebut kemudian didistribusikan kepada semua jamaah yang antre. Selain itu juga digunakan untuk pengurangan beban biaya haji setiap tahunnya. Misalnya tahun ini rerata biaya asli berhaji Rp89,4 jutaan per jamaah, tetapi jamaah hanya membayar rata-rata Rp55,4 jutaan. Selisihnya dibayar dari nilai manfaat pengelolaan dana haji.
Kepala BPKH Fadlul Imansyah mengatakan, pihaknya akan terus berupaya memberikan manfaat berlipat kepada jamaah. Sebagai garda terdepan dalam pengelolaan dana haji, BPKH telah secara proaktif menciptakan ekosistem ekonomi syariah yang progresif melalui berbagai inovasi keuangan.
Hasilnya, pengelolaan dana haji yang tak hanya optimal, juga memberikan manfaat berlipat bagi seluruh jemaah haji serta kemaslahatan umat Islam di Indonesia. "Kami memiliki komitmen tak tergoyahkan untuk terus mengedepankan kemajuan keuangan Islam di Indonesia melalui sinergi implementasi dan kolaborasi strategis," tegas Fadlul usai menerima penghargaan Best Achievement dalam Indonesia Sharia Forum (ISF) di Jakarta pada Kamis (29/5).
Visi itu diwujudkan melalui program-program unggulan seperti Cash Wakf Linked Sukuk (CWLS) dan Program Kemaslahatan. Program tersebut secara konsisten memberikan dampak positif yang konkret bagi masyarakat luas.
Tidak hanya itu. Peran BPKH sebagai salah satu deposan terbesar di industri perbankan syariah Indonesia semakin menegaskan posisinya sebagai pilar vital dalam arsitektur keuangan syariah nasional.
Fadlul mengatakan, penghargaan itu menjadi pemicu semangat bagi BPKH untuk terus bergerak maju dan berinovasi tanpa henti. ’’Juga berkontribusi secara signifikan dalam membangun ekosistem keuangan syariah yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan demi tercapainya kesejahteraan umat yang lebih baik,’’ tegasnya. (jpc/c1)