Program Ayo Bisnis Pangan Di-launching di Polinela

PROGRAM ABP: Penyerahan buku Ayo Bisnis Pangan.--FOTO ANGGI RHAISA

BANDARLAMPUNG - Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menjadi tuan rumah launching program nasional Ayo Bisnis Pangan (ABP) yang digagas Kementerian Koordinator Bidang Pangan. Launching yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan ini digelar di Gedung Serbaguna (GSG) Polinela, Rabu (28/5).
 
 
Direktur Polinela Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si. mengatakan, program ABP bertujuan mendorong mahasiswa, lulusan perguruan tinggi, dan generasi muda untuk terjun menjadi pelaku usaha di bidang pangan. 
 
Prof. Sarono menyampaikan, pemerintah berkomitmen memberikan dukungan berupa pelatihan, pendampingan usaha, akses lahan, modal, hingga jaringan pemasaran
 
Dengan digelarnya peluncuran program ini di Polinela, kata Prof. Sarono, diharapkan semakin banyak mahasiswa vokasi yang terdorong untuk menjadi wirausaha mandiri di bidang pangan sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional dari hulu hingga hilir. 
 
Penunjukan Polinela sebagai tuan rumah, kata Prof. Sarono, bukan tanpa alasan. ''Kampus vokasi negeri ini dikenal sebagai institusi pendidikan yang fokus pada pengembangan ilmu dan teknologi di sektor pangan. Juga telah lama berkontribusi dalam mencetak sumber daya manusia unggul di bidang tersebut. Karena memang sejak awal,
 Polinela sangat konsisten dalam pengembangan ilmu dan teknologi di sektor pangan,” ungkapnya.
 
Prof. Sarono menjelaskan, Polinela memiliki berbagai jurusan yang mendukung pengembangan sektor pangan nasional, seperti Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Teknologi Pertanian, dan Perkebunan. ''Lulusan dari jurusan-jurusan ini telah banyak yang sukses berkiprah di dunia usaha dan industri pangan, baik skala lokal maupun nasional. Banyak alumni kami yang kini menjadi pelaku usaha pangan, peneliti, bahkan technopreneur. Ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan vokasi memiliki peran besar dalam menciptakan solusi bagi ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
 
Sementara Ketua Tim Koordinasi Program ABP Handito Joewono menegaskan bahwa pemilihan Provinsi Lampung sebagai lokasi peluncuran program ini didasarkan pada potensi besar sumber daya alamnya.
 
“Lampung memiliki kekayaan komoditas pertanian, seperti jagung, padi, kopi, dan lainnya. Potensi ini sangat besar jika dimanfaatkan secara optimal melalui inovasi dan semangat kewirausahaan, khususnya oleh generasi muda,” ujar Handito.
 
Handito berharap, program ABP yang diluncurkan kali pertama di Lampung ini dapat menjadi contoh atau pilot project bagi daerah lain di Indonesia.
 
"Kami ingin Lampung menjadi model keberhasilan. Dari sini, kita bisa membangun semangat wirausaha pangan berbasis lokal yang berkelanjutan di seluruh Indonesia," ungkap Handito. (*)
 
 
 

Tag
Share