Pelayanan RSUDAM Disorot, Direktur Dimutasi

DILANTIK: Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela melantik Imam Ghozali jadi Plt. Direktur RSUDAM.-FOTO PRIMA ISMANSA PRAMANA/RLMG -

Imam Ghozali Diangkat Jadi Plt. Direktur, Jihan Minta Layanan Pasien BPJS Diperbaiki

BANDARLAMPUNG – Kabar mengejutkan datang dari Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung. Di tengah sorotan tajam publik terkait kurangnya pelayanan di rumah sakit rujukan utama Provinsi Lampung tersebut, gubernur memutuskan untuk melakukan mutasi terhadap Direktur RSUDAM dr. Lukman Pura.

Lukman resmi dipindahkan sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM. Langkah ini ditengarai merupakan bentuk ketegasan pemerintah dalam merespons berbagai keluhan masyarakat, khususnya pasien BPJS, terkait pelayanan lamban, antrean panjang, dan minimnya empati tenaga medis.

BACA JUGA:100 Hari Kerja Gubernur Mirza Dorong Hilirisasi Petani Lampung

Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela secara langsung melantik pejabat baru dalam upacara resmi di ruang rapat utama kantor Gubernur Lampung, Senin (26/5). Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Lampung Nomor: 80.1.3.3/2465/VI.04/2025, Lukman Pura dimutasi ke jabatan barunya. Sementara Wakil Direktur Keperawatan, Pelayanan, dan Penunjang Medik RSUDAM dr. Imam Ghozali ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt.) Direktur RSUDAM.

Pelantikan ini menjadi sorotan karena beberapa waktu lalu, Radar Lampung sempat mengkritik layanan publik di RSUDAM yang dianggap kurang manusiawi, terutama terhadap pasien-pasien tidak mampu.

Dalam sambutannya, Jihan menegaskan bahwa pergantian pucuk pimpinan RSUDAM bukan sekadar rotasi jabatan rutin. Ia menyampaikan bahwa pelayanan di RSUDAM masih jauh dari harapan masyarakat dan membutuhkan pembenahan besar-besaran.

’’Saya titip RSUDAM. Masih banyak pekerjaan rumah dan tantangan, terutama untuk pelayanan pasien BPJS. Butuh perhatian dan uluran tangan kita semua,” tegas Jihan di hadapan para pejabat yang hadir.

Menurut Jihan, RSUDAM merupakan rumah sakit tipe A dan menjadi harapan terakhir masyarakat Lampung dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. 

Ia berharap, di bawah kepemimpinan baru, rumah sakit ini bisa bangkit dan benar-benar menjalankan fungsinya sebagai badan layanan publik yang humanis, responsif, dan profesional.

Menanggapi amanat tersebut, dr. Imam Ghozali menyatakan kesiapannya untuk segera melakukan evaluasi dan pembenahan total terhadap layanan di RSUDAM. Ia mengakui bahwa tantangan utama RSUDAM terletak pada sumber daya manusia, bukan semata infrastruktur.

“Yang paling penting adalah penguatan SDM, bukan hanya soal jumlah, tapi tentang tata krama, etika, dan komunikasi. Karena itu yang sering dikeluhkan pasien,” ujar Imam.

Ia juga berjanji akan memperkenalkan layanan-layanan baru dan menjalin sinergi dengan pihak luar demi menciptakan standar pelayanan yang lebih baik. Imam menyadari bahwa ekspektasi masyarakat terhadap RSUDAM begitu tinggi dan perubahan tidak bisa dilakukan secara instan. Namun, ia optimistis bahwa dengan kolaborasi dan komitmen, RSUDAM bisa menjadi rumah sakit yang membanggakan. (pip/c1/yud)

 

Tag
Share