Kisah Kepemimpinan yang Memberdayakan

Radar Lampung Baca Koran--

Oleh: Alifah Lintang Prameswari, Amelia Putri Dianty, dan Pratiwi Andayani

(SB-IPB Mata Kuliah Kepemimpinan Intrapreneurial)

 

DI tengah gemerlap industri kreatif, hadir sosok pemimpin yang memilih jadi ’’akar’’ ketimbang ’’bunga’’. Dialah R.A. Dewanti (nama disamarkan), Dirut PT Kreasi Harmoni Nusantara.

Lahir dan besar di sebuah kota kecil di Jawa Tengah, Dewanti menyerap nilai-nilai kerja keras, kemandirian, dan keberanian dari keluarganya. Ini membentuk kepribadiannya yang solutif dan mandiri. Pendidikan S-1 Pertanian dari IPB menguatkan tanggung jawab dan ketangguhannya.

Lebih dua dekade pengalaman di sektor media dan taman rekreasi menjadi bekal berharga untuk mendirikan Kreasi Harmoni Nusantara pada 2016. Pandemi menjadi titik balik baginya —kepercayaan dari klien tumbuh di tengah krisis.

Semula perusahaan dirintis sebagai ’’pegangan’’ masa pensiun. Seiring waktu, visinya berkembang dari sekadar branding di lokasi wisata, menjadi layanan selling and activation di berbagai ruang publik serta transportasi umum. 

Dengan pendekatan kepemimpinan yang demokratis, delegatif, dan kolaboratif, Dewanti memberi ruang bagi tim untuk tumbuh serta terlibat dalam setiap proses. Ia memadukan intuisi dan data dalam pengambilan keputusan. Insentif yang adil, kesempatan berkembang, dan suasana kerja yang hangat dijadikan motivasi.

Budaya kekeluargaan dan gotong royong kental terasa di Kreasi Harmoni Nusantara. Tradisi potluck tiap Selasa dan Jumat menjadi momen mempererat kebersamaan antar-karyawan. Ketika terjadi konflik, Dewanti mengedepankan objektivitas, kembali kepada brief awal, dan fokus pada penyelesaian yang konstruktif.

Ia terinspirasi figur kepemimpinan nasional yang tegas, namun berhati. Menurutnya, di tengah ketidakpastian zaman, pemimpin sejati harus mampu menjaga integritas, beradaptasi dengan perubahan, dan membangun kolaborasi yang tulus.

Baginya, kreativitas dan tujuan komersial bisa berkelindan. Dalam diskusi terbuka dengan klien, ia menyadari bahwa ide kreatif tetap bisa menjawab kebutuhan pasar tanpa kehilangan ciri khas. Ia meyakini, setiap individu memiliki potensi untuk tumbuh jika diberi ruang dan hasil terbaik akan lahir dari tim yang solid.

Menurutnya, pemimpin masa depan harus humanis, adaptif, dan menjadi fasilitator yang mampu menghidupkan semangat tim, terutama dalam industri yang dinamis serta penuh tantangan. Dewanti ingin mewariskan budaya kerja yang suportif, inklusif, dan profesional.

Filosofi kepemimpinannya sederhana, namun mendalam: ’’Hidup ini bukan tentang siapa yang paling hebat, tapi siapa yang paling bermanfaat.” Tak heran jika ia memilih menjadi ’’akar’’ yang diam namun kuat, menopang dan meng­hidupi ekosistem di sekelilingnya. (*)

 

Tag
Share