PTPN I Regional 7 Perkuat Peran sebagai Supporting Co Lewat Tambang Batubara di Ketahun

Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun saat meninjau lokasi tambang yang berada di Desa Air Sebayur, Kecamatan Pinang Raya, Bengkulu Utara, Selasa (26/5/25).-Foto Ist-
BENGKULU, RADAR LAMPUNG— PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Regional 7 terus memperkuat posisinya sebagai subholding Supporting Co dalam struktur Holding Perkebunan Nusantara dengan mengembangkan lini bisnis baru di sektor tambang batubara. Sejak awal 2023, PTPN I Reg.7 bekerja sama dengan PT Cereno Energi Selaras (CES) dalam pengelolaan tambang batubara di kawasan Kebun Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara.
Langkah strategis ini berhasil meningkatkan pendapatan perusahaan hingga lebih dari Rp40 miliar per tahun. Hal tersebut disampaikan Region Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun, saat meninjau lokasi tambang di Desa Air Sebayur, Kecamatan Pinang Raya, Bengkulu Utara, Selasa (26/5/2025).
Dalam kunjungan itu, Tuhu didampingi SEVP Operation Wiyoso, SEVP Business Support Bambang Agustian, serta sejumlah pejabat utama lainnya. Mereka melakukan inspeksi untuk memastikan jalannya operasional dan kerja sama dengan mitra berjalan lancar.
“Batubara menjadi komoditas lini kedua yang potensial. Namun dua bulan terakhir distribusinya terkendala karena tongkang tidak bisa sandar di Pelabuhan Pulau Baai. Hari ini kami berdiskusi dengan para pemangku kepentingan seperti Pelindo II dan Pertamina, dan solusinya adalah pengerukan sedimentasi di pelabuhan,” jelas Tuhu Bangun.
Ia menambahkan, gangguan distribusi ini berdampak besar. Produksi dari lahan seluas 332 hektare yang dikelola bersama PT CES menumpuk di stockpile karena tidak bisa dikirim ke pembeli. Akibatnya, kapasitas produksi harus dikurangi dan berdampak pula pada serapan tenaga kerja serta pembagian hasil bagi PTPN I.
Kunjungan kerja dimulai dari Pelabuhan Pulau Baai, tempat biasa batubara dikapalkan. Tuhu meninjau langsung kondisi pelabuhan yang mengalami pendangkalan dan menyaksikan proses pengerukan sedimentasi oleh alat berat. Selanjutnya, rombongan menuju lokasi tambang di Afdeling 5 Kebun Ketahun.
Afdeling seluas sekitar 800 hektare tersebut memiliki deposit batubara pada area seluas 332 hektare dengan kandungan mineral yang cukup tinggi. Tuhu Bangun disambut Kepala Teknik Tambang PT CES Thomson dan Kepala Administrasi Yanto. Mereka menjelaskan bahwa secara umum operasional berjalan lancar, namun distribusi masih menjadi kendala utama.
Dalam arahannya, Tuhu menekankan pentingnya ketaatan terhadap regulasi. Ia mengingatkan bahwa sebagai perusahaan BUMN, PTPN I memiliki tanggung jawab lebih dari sekadar keuntungan finansial.
“Bisnis kami tidak semata-mata mengejar profit. Kami membawa nama negara, dan harus menjaga tanggung jawab sosial, lingkungan, serta mematuhi seluruh aturan yang berlaku,” tegasnya.
Ia juga meminta agar seluruh proses kerja sama, pencatatan aset, hingga kegiatan operasional mengedepankan prinsip akuntabilitas dan transparansi. “Seluruh proses bisnis harus sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG),” tambahnya.
Tuhu berharap proses normalisasi Pelabuhan Pulau Baai dapat segera selesai agar distribusi batubara kembali lancar dan siklus operasional tambang dapat berjalan normal kembali. (*)