Oknum Kepsek di Metro Jadi Tersangka Pencabulan Bermodus Terapi Pengobatan

TAK SENONOH: Perbuatan pelaku kepada korban yang aksinya terekam CCTV. -FOTO IST-

METRO - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro sedang melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pencabulan terhadap ibu rumah tangga.

Dari informasi yang dihimpun, pelaku merupakan seorang oknum Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Metro Utara. 

Dirinya diduga telah melakukan pencabulan terhadap seorang ibu muda dengan modus menjadi ahli spiritual alias dukun. Di mana, aksi dugaan pencabulan tersebut terekam oleh kamera CCTV di rumah korban.

Kasatreskrim Polres Metro, AKP Hendra Safuan membenarkan tersangka dugaaan pencabulan tersebut telah diamankan di Polres Metro. 

Penangkapan tersangka berdasarkan dari laporan polisi dengan nomor: LP/B/185/V/2025/SPKT/Polres Metro/Polda Lampung tanggal 9 Mei 2025.

"Iya benar. Kasusnya sendiri sudah naik penyidikan. Tersangka juga sudah kita tahan. Kita kenakan dengan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual atau TPKS. Ancaman hukuman penjara 12 tahun," ujarnya saat dikonfirmasi.

Korban, SOL (28) mengungkapkan, pelaku mengaku sebagai ahli pengobatan alternatif alias dukun. 

Pelaku, AF, mengaku dapat menyembuhkan penytakit nonmedis. Korban pun mempercayainya, dan mengikuti terapi-terapi yang ditawarkan pelaku.

Korban mneuturkan, saat terapi dilakukan, pelaku akan selalu menyuruh anggota keluarga yang menemaninya untuk keluar membeli obat, ataupun keperluan lainnya.

Saat berdua, barulah pelaku melakukan aksi tak terpujinya, tetapi ketika masih ada keluarga korban di rumah, ia hanya melakukan terapi dengan memegang tangan korban. 

"Kalau terapi, biasanya saya ditemani keluarga. Nah, nanti dia (pelaku) minta keluarga saya keluar menbeli obat atau keperluan lain. Baru di situ dia melakukan aksinya," ungkapnya.

Namun, ia melanjutkan, pelaku mengaku perbuatan tak senonoh tersebut adalah bagian dari terapi yang ia lakukan. 

Karena itu, korban tidak memberontak. Pelaku juga diduga telah melakukan aksinya berulang kali kepada korban. 

"Ini bukan satu dua kali. Setiap pengobatan, selalu ada perlakuan yang sama. Saya merasa sangat tidak nyaman tapi ya bingung harus bagaimana. Saya hanya pasrah karena memang terus menerus itu berhalusinasi, dan ingin segera sembuh dari penyakit ini," terangnya. 

Tag
Share