Kinerja RSUDAM Gagal Total!

Radar Lampung Baca Koran--

"Bukan hanya alat medis, BPK juga mencatat empat unit kendaraan dinas, diantaranya tiga mobil dan satu motor senilai lebih dari Rp571 juta, juga hilang entah ke mana," ucapnya.

Parahnya, sambung Benny, hingga akhir pemeriksaan, pihak RSUDAM tidak mampu memberikan penjelasan valid atas keberadaan kendaraan-kendaraan tersebut.

Bahkan, dalam satu kasus, nomor mesin dan rangka kendaraan tidak sesuai dengan dokumen resmi, memperkuat dugaan adanya manipulasi data atau penelantaran aset secara sistematis.

Benny Puspanegara menyebut temuan BPK ini bukan sekadar kelalaian administratif, melainkan bentuk pengkhianatan terhadap amanah publik.

“Alkes dibeli dari uang rakyat. Randis juga dibeli pakai uang rakyat. Kalau semua raib dan tak bisa dijelaskan, ini bukan sekadar lalai. Ini pengelolaan yang bobrok dan bermental buruk. Gubernur harus mencopot Dirut RSUDAM sebagai langkah penyelamatan,” ujar Benny dengan nada geram.

Ia menambahkan, jika Gubernur Rahmat Mirzani Djausal tidak segera bertindak, maka kepercayaan masyarakat terhadap institusi pelayanan kesehatan milik pemerintah akan makin anjlok.

“Jangan tunggu ada korban jiwa lagi karena kelalaian sistemik. RSUDAM seharusnya menjadi tempat paling aman bagi rakyat sakit, bukan tempat yang membuat rakyat frustrasi,” tegasnya. (rls/pip/yud)

 

Tag
Share