Kinerja RSUDAM Gagal Total!

Radar Lampung Baca Koran--

Alkes Miliaran Raib, Sprei Pasien Pun Harus Bawa Sendiri

BANDARLAMPUNG – Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung berada di ujung tanduk. 

Di tengah sorotan publik soal buruknya pelayanan dasar, kini rumah sakit rujukan utama Provinsi Lampung itu diterpa temuan mencengangkan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, yakni alat kesehatan senilai lebih dari Rp7 miliar dan kendaraan dinas ratusan juta rupiah dinyatakan raib tanpa jejak.

BACA JUGA:Pelayanan Lambat, RSUDAM Jadi Sorotan

Kondisi ini memicu kemarahan publik dan desakan keras agar Gubernur Lampung segera mengevaluasi Direktur Utama RSUDAM, dr. Lukman Pura, Sp.PD.

Banyak pihak menilai pimpinan rumah sakit gagal total dalam mengelola fasilitas publik yang menjadi sandaran terakhir masyarakat dalam layanan kesehatan.

Buruknya kondisi RSUDAM bukan isu baru. Dalam beberapa bulan terakhir, keluhan masyarakat terus berdatangan. Mulai dari lambannya penanganan pasien gawat darurat, keterlambatan penyiapan kamar rawat inap, hingga fasilitas dasar yang tak manusiawi.

Salah satu keluhan paling mengejutkan datang dari pasien yang diminta membawa sprei sendiri karena rumah sakit kehabisan stok.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana mungkin rumah sakit milik pemerintah provinsi yang setiap tahun dikelola dengan anggaran ratusan miliar tidak mampu menyediakan kebutuhan dasar pasien?

“Ini bukan lagi soal pelayanan lambat. Ini sudah menyentuh titik kegagalan total manajemen. Sprei saja harus bawa sendiri. Gubernur tak bisa lagi diam,” tegas Benny N.A. Puspanegara, pemerhati kebijakan hukum dan pelayanan publik, Rabu (14/5/2025).

Menurutnya, RSUDAM memang sempat mencatat capaian administratif 98 persen dan indeks kepuasan pasien sebesar 92 persen pada tahun 2023.

Tapi kenyataan di lapangan, jauh dari angka-angka tersebut. Dalam praktiknya, pasien harus bersabar dengan fasilitas rusak, layanan lamban, dan sistem kerja yang tak terkoordinasi dengan baik.

"Hal ini memperkuat dugaan bahwa keberhasilan RSUDAM selama ini hanya tercermin di atas kertas, bukan di ruang-ruang perawatan tempat nyawa dipertaruhkan setiap hari," katanya.

Lebih memprihatinkan lagi, Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI tahun 2023 mengungkap bahwa 12 unit alat kesehatan senilai Rp7.007.650.000 tidak diketahui keberadaannya.

Tag
Share