Buruh Lampung Tuntut Keadilan di May Day

AKSI: Memperingati May Day, ratusan buruh di Lampung menyampaikan berbagai tuntutan di Tugu Adipura, Bandarlampung, Kamis (1/5).-FOTO JERRY/RLMG -
Prabowo Presiden Pertama Temui Massa dan Beri Hadiah untuk Buruh
BANDARLAMPUNG – Ratusan buruh dari berbagai serikat pekerja dan organisasi buruh di Lampung turun ke jalan dalam aksi damai memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, Kamis (1/5). Aksi dipusatkan di kawasan Tugu Adipura, pusat Kota Bandarlampung.
Sejak pagi, massa buruh mulai berkumpul dengan membawa berbagai atribut aksi seperti spanduk, baliho, dan poster yang berisi seruan tuntutan dan kritik terhadap sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan kaum buruh.
BACA JUGA:Ada Bukti Transfer di Balik Tragedi Waykanan
Aksi tersebut berlangsung tertib, damai, dan tanpa insiden berarti. Dalam orasinya, sejumlah perwakilan buruh menegaskan bahwa peringatan Hari Buruh bukan sekadar agenda seremonial tahunan, tetapi momentum untuk menggelorakan perjuangan dalam memperjuangkan hak dan keadilan bagi kaum pekerja.
’’May Day bukan hari libur biasa. Ini adalah hari perjuangan. Hari di mana kita, para buruh, menyuarakan apa yang selama ini belum terpenuhi oleh negara,” teriak salah satu orator aksi dari atas mobil komando.
Ia juga mengajak seluruh buruh untuk tetap bersatu dan memperjuangkan kehidupan yang layak serta kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil, khususnya kaum pekerja. “Kita ingin masa depan yang lebih baik. Kita ingin pemerintah membuat regulasi yang adil, bukan menindas,” lanjutnya.
Dalam aksi tersebut, buruh menyampaikan tujuh tuntutan utama yang mereka anggap sebagai hal mendesak untuk diwujudkan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Ketujuh tuntutan tersebut di antaranya, Mewujudkan upah layak secara nasional, bukan sekadar upah minimum, Menghapus sistem kerja kontrak dan outsourcing yang merugikan buruh.
Kemudian Mencabut Undang-Undang TNI dan menolak Rancangan Undang-Undang Polri yang dianggap represif, Menolak pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak, Menolak Undang-Undang Omnibus Law yang dinilai melemahkan perlindungan buruh, Mewujudkan perlindungan sosial transformatif bagi seluruh pekerja, Melaksanakan reforma agraria sejati demi kesejahteraan rakyat.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengapresiasi jalannya aksi buruh yang berlangsung dengan tertib dan damai. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah terbuka terhadap aspirasi para pekerja dan akan meneruskan tuntutan tersebut ke pemerintah pusat.
’’Alhamdulillah, peringatan May Day di Provinsi Lampung berjalan aman dan tertib. Ini berkat kerja sama semua pihak. Kami akan berupaya menjaga hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha tetap harmonis dan berkeadilan,” ujarnya.
Mirza juga menyebut buruh adalah mitra strategis pemerintah dalam membangun perekonomian daerah. “Kontribusi buruh sangat penting dalam menggerakkan roda pembangunan. Sudah menjadi tanggung jawab kami untuk memperhatikan hak dan kesejahteraan mereka,” tegasnya.
Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika juga menyampaikan apresiasi atas aksi yang berlangsung damai. Menurutnya, ini merupakan hasil kolaborasi antara aparat keamanan, pemerintah, dan para buruh.
’’Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menjaga situasi tetap aman dan kondusif. Semangat memperingati Hari Buruh ini semoga membawa kebaikan bagi semua,” kata Kapolda.