Harga Kelapa dan Santan di Mesuji Masih Tinggi

--
MESUJI - Harga kelapa dan santan di Kabupaten Mesuji masih melambung tinggi. Sejak mulai naik pada awal tahun dan mencapai puncaknya pada menjelang Hari Raya Idul Fitri lalu, belum terlihat tanda-tanda harga kelapa dan Santan akan turun dan kembali ke harga normal.
Pantauan radarlampung di pasar Brabasan Kecamatan Tanjung Raya Mesuji, Kamis 1 Mei 2025, harga kelapa parut dijual pedagang diangka Rp18.000 per butir.
Hal tersebut dibenarkan oleh Surya (25) salah satu pedagang Kelapa dan Santan murni di pasar Brabasan.
Untuk harga kelapa per butir kita jual Rp. 18 ribu sebiji sedangkan harga santan murni masih diangka Rp 70 ribu per kilogram, jauh di atas harga normal yang berkisar Rp 35 ribu per kilogram.
Dia mengungkapkan kenaikan harga kelapa tersebut sudah terjadi sejak sebelum bulan Ramadan dan belum ada tanda-tanda akan turun di pasaran.
“Dari bulan Ramadan sudah naik, ini masih sama harganya sekarang, belum turun,” ujarnya.
Dampak dari mahalnya harga kelapa membuat minat konsumen membeli kelapa belakangan ini juga semakin berkurang.
Terutama kalangan ibu rumah tangga, sekarang cenderung mengurangi belanja kelapa atau mengurangi masakan menggunakan santan kelapa.
Novi, warga Brabasan, mengatakan bahwa ia kini kesulitan mendapatkan santan murni dengan harga terjangkau.
“Santan kemasan memang tersedia, tapi harganya lebih mahal dan rasanya tidak seautentik santan segar,” katanya.
Ruslan, seorang pemilik rumah makan di merasakan dampak dari kenaikan harga santan ini.
Ia mengaku tidak bisa mengurangi penggunaan santan dalam resep masakannya karena pelanggan menyukai cita rasa yang sudah ada.
“Santan ini bahan utama di beberapa menu saya. Tidak mungkin dikurangi karena bisa mengubah rasa makanan,” ujarnya. Sebagai solusi, terpaksa mengurangi porsi lauk agar tetap bisa menutupi biaya produksi yang semakin membengkak. (*)