Dituding Penyebab Banjir di Panjang, Pelindo Keruk Drainase

KERUK: Pelindo mengeruk drainase yang dituding sebagai penyebab banjir di Panjang, Bandarlampung.-FOTO MELIDA ROHLITA/RLMG -

BANDARLAMPUNG – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Panjang akhirnya angkat bicara menyusul tudingan Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana yang menyebut perusahaan pelat merah itu sebagai penyebab banjir di Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang.

Melalui General Manager Regional 2 Panjang Imam Rahmiyadi, Pelindo membantah telah menutup drainase atau menyebabkan aliran air tersumbat hingga memicu banjir beberapa waktu lalu.

’’Drainase yang dimaksud wali kota sudah lama dibangun dan tembok pelabuhan yang berdiri saat ini sudah ada sejak tahun 2010. Bahkan, kami sudah melakukan peninggian pada tahun yang sama,” ujar Imam, Kamis (24/4).

Ia menegaskan bahwa jalur drainase dari permukiman warga menuju laut tidak melewati kawasan pelabuhan. ’’Saluran air dari permukiman warga langsung menuju laut, berada di luar area pelabuhan dan tidak bersinggungan dengan tembok pengaman,” katanya.

Lebih lanjut, Imam menyebut bahwa banjir yang melanda kawasan Panjang pekan lalu disebabkan oleh curah hujan ekstrem yang membawa limpahan air beserta lumpur dan pasir dari wilayah perbukitan. Ia menilai penyebab utamanya bukan pada keberadaan tembok pelabuhan atau aktivitas Pelindo.

BACA JUGA: KPK Temukan 17% Sekolah Lakukan Pemerasan Dana BOS

’’Volume air yang sangat besar datang dari atas, membawa material lumpur yang menutup sebagian saluran. Hal ini bukan disebabkan oleh konstruksi pelabuhan,” ungkapnya.

Pelindo, lanjut Imam, bahkan telah membangun saluran air di sisi dalam tembok pengaman sebagai jalur aliran air ke laut. Pembangunan itu, kata dia, sesuai standar keamanan internasional, yakni ISPS Code (International Ship and Port Facility Security Code), yang menjadi acuan operasional pelabuhan.

Meski membantah tudingan tersebut, Imam memastikan pihaknya tetap turun tangan untuk melakukan pengerukan saluran drainase yang berada di sekitar pelabuhan, seperti yang diharapkan wali kota. ’’Ini bagian dari tanggung jawab sosial kami dan bentuk dukungan terhadap pemerintah daerah,” katanya.

Pihaknya menilai persoalan banjir membutuhkan penanganan bersama dari berbagai pihak, mengingat kompleksitas kondisi geografis kawasan Panjang. Untuk itu, Pelindo menyatakan siap berkolaborasi dalam upaya pembersihan dan perbaikan sistem drainase secara menyeluruh.

’’Kami berkomitmen untuk bersinergi dengan seluruh stakeholder, termasuk Pemerintah Kota Bandarlampung, guna mendukung mitigasi bencana banjir secara kolektif,” ujar Imam.

Dari pantauan Radar Lampung, tampak sejumlah alat berat dan pekerja tengah melakukan pengerukan pada saluran drainase di sekitar Pelabuhan Panjang. Aktivitas tersebut menjadi bagian dari aksi nyata Pelindo dalam membantu penanganan pascabanjir yang melanda kawasan tersebut. (mel/c1/yud)

 

Tag
Share