Perdagangan Indonesia ke AS Meningkat sejak 10 Tahun Terakhir

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.--FOTO NURUL FITRIANA/JAWAPOS.COM

Didominasi Pakaian hingga Alas Kaki

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tren perdagangan Indonesia ke Amerika Serikat (AS) meningkat sejak 10 tahun terakhir. Komoditas yang diekspor didominasi oleh pakaian hingga alas kaki.

’’Sejak 2015-2024, total nilai perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat secara umum mengalami tren yang meningkat," kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (21/4).

 

Amalia membeberkan, tren peningkatan neraca perdagangan Indonesia dengan AS didorong oleh meningkatnya perdagangan nonmigas. Sedangkan perdagangan migas mengalami defisit.

 

Sementara sepanjang 2025 yang terhitung mulai Januari-Maret, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan Amerika Serikat sebesar USD4,32 miliar.

 

Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2024 yang sebesar USD3,61 miliar. "Surplus neraca perdagangan total tertinggi dengan Amerika Serikat terjadi pada tahun 2022 sebesar USD16,57 miliar," beber Amalia.

 

Sepanjang Januari-Maret 2025, untuk ekspor Indonesia ke Amerika Serikat sangat didominasi oleh ekspor komoditas non-migas. "Dimana komoditas utamanya, yaitu mesin dan peralatan dan perlengkapan elektrik HS85, lalu pakaian dan aksesorisnya dalam rajutan HS61, serta alas kaki atau HS64," kata Amalia.

 

Sedangkan untuk sektor migas, Indonesia melakukan impor migas, utamanya crude petroleum oil (CPO) dan liquefied propane dan liquefied butane atau LPG. Adapun untuk impor non-migas yang dilakukan oleh Indonesia dari Amerika Serikat, ini meliputi mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya atau HS84.

 

Tag
Share