Pemprov Lampung dan RSUDAM Tegaskan Komitmen Ciptakan Pendidikan Klinis yang Bermartabat

Wakil Gubernur Lampung bersama jajaran RSUDAM dan Fakultas Kedokteran Unila menandatangani pakta integritas etika dan disiplin klinik, Senin (21/4). -FOTO DISKOMINFOTIK LAMPUNG -

BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung bersama Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) menggelar pengarahan bagi mahasiswa co-assistant (coas) dan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di aula Delima RSUDAM, Senin (21/4). 

Kegiatan ini menegaskan komitmen bersama dalam memperkuat etika dan disiplin klinik di lingkungan pendidikan tenaga kesehatan.

Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Jihan Nurlela dalam sambutannya menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan manusiawi, merespons insiden tragis yang menimpa seorang dokter muda peserta pendidikan spesialis di Bandung.

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Anggarkan Rp100 Juta untuk Cegah Kecelakaan di Perlintasan Kereta

 “Peristiwa yang terjadi di RS Hasan Sadikin Bandung menjadi refleksi mendalam akan pentingnya lingkungan klinik yang profesional dan berkeadaban,” ujar Jihan.

Ia menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan verbal, tekanan psikis, atau beban kerja tidak manusiawi tidak boleh dinormalisasi atas nama pendidikan. Menurutnya, pendidikan tenaga kesehatan harus dilandasi kasih sayang, keadilan, dan nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam arahannya, Wagub Jihan menekankan tiga poin utama: penguatan etika profesi, disiplin klinik yang beradab, dan langkah strategis RSUDAM sebagai rumah sakit pendidikan. Ia juga mendukung penuh evaluasi sistem pendidikan klinik, mulai dari mekanisme pelaporan yang aman hingga pelatihan komunikasi efektif bagi pendidik.

 “Lampung butuh dokter yang bukan hanya cerdas, tapi juga sehat secara mental dan tangguh secara moral,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur RSUDAM, Lukman Pura, melaporkan bahwa saat ini rumah sakit tersebut membina 390 peserta didik aktif, termasuk 206 Koas, 48 PPDS dari berbagai spesialisasi, serta puluhan mahasiswa kebidanan dan keperawatan. Ia menekankan pentingnya menjunjung tinggi etika profesi dan membangun budaya kerja yang aman dan suportif.

 “Keselamatan dan kenyamanan pasien harus menjadi prioritas utama dalam pelayanan,” ujar Lukman.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Evi Kurniawaty, juga menyampaikan harapannya agar para peserta didik menjaga nama baik institusi dan menjalani pendidikan dengan integritas.

Sebagai bagian dari komitmen bersama, acara ini ditutup dengan penandatanganan pakta integritas antara RSUDAM, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, dan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung terkait etika profesional, disiplin klinik, dan mutu pelayanan.

Langkah ini menjadi penegasan keseriusan seluruh pihak dalam menciptakan lingkungan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang lebih aman dan bermartabat, sejalan dengan isu nasional mengenai perlindungan tenaga kesehatan. (kmf/c1/abd) 

 

Tag
Share