BoemiKita Bahas Penanganan dan Pengelolaan Sampah di Lampung

Radar Lampung Baca Koran--

Ia menjelaskan CWC adalah tempat pengumpulan pemilahan sampah dengan kapasitas 25 ton dan terletak di Semarang dan Lampung.

Nantinya, sampah-sampah yang telah disortir akan diproses menjadi balpres untuk dikirim ke pabrik-pabrik mitra yayasan Boemi Kita.

"Sejauh ini kita sudah mampu memproduksi sekitar 50 ton per-bulan dengan 200 ton perbulan itu kita collect dari mitra-mitra kita di program bersama boemi," ujarnya.

Anto menyampaikan bahwa BoemiKita juga telah memiliki pabrik sendiri untuk mengelola sampah non-value atau tidak bernilai seperti sampah kemasan atau sachet yang akan diolah menjadi tali rafia.

Ia menyebut saat ini tali rafia tersebut sudah didistribusikan di beberapa daerah Provinsi Lampung hingga ke Kota Padang, Sumatera Barat.

"Sudah kita testing, kalau misal ngangkat 500 kilogram itu satu putarannya sudah kuat banget karena kita pakai sachet ada campuran alumunium foil di dalamnya," tambahnya.

Anto berharap kedepan akan ada skema penyortiran sampah rumah tangga atau Sorting Waste Center yang bisa di daur ulang sebelum masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Yang menjadi residu adalah sampah-sampah yang tidak bisa di daur ulang, dampaknya terkait pencemaran sumber air dan sebagainya kalau benar-benar melakukan hal ini," paparnya.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini BoemiKita tengah melakukan koordinasi dengan beberapa pemerintah daerah untuk membuka simpul-simpul Sorting Waste Center.

Anto berharap akan ada kolaborasi dan sinergi  aktif BoemiKita dengan Pemprov Lampung untuk mengembangkan skema tersebut terkait pengelolaan sampah yang lebih terstruktur di Provinsi Lampung. (pip/c1/yud)

 

Tag
Share