Menkeu Se-ASEAN Bahas Perang Dagang

Ilustrasi kebijakan Donald Trump berimbas pada naiknya harga aset kripto.--FOTO DHIMAS GINANJAR/DALL E/JAWAPOS.COM

 

Sistem ini sebenarnya diciptakan sendiri oleh AS pasca Perang Dunia II untuk menciptakan kemajuan ekonomi bersama. Namun, justru memicu relokasi pabrik/manufaktur ke luar AS dan menciptakan pengangguran.

 

Dengan langkah AS itu, setiap negara harus atau dipaksa melakukan negosiasi langsung bilateral dengan AS. RRT (Rebupbil Rakyat Tiongkok) memutuskan melakukan retaliasi dengan memberlakukan tarif tandingan yang kemudian dibalas kembali oleh AS dengan menaikkan tarif dagang hingga 125 persen. 

 

’’Kondisi Ini menimbulkan ketidakpastian dan guncangan besar dalam perekonomian global. Diperkirakan akan menyebabkan perlemahan ekonomi dunia dan tekanan inflasi global,’’ ujar Ani. 

 

Semua Menkeu ASEAN menjelaskan kondisi ekonomi terkini akibat kebijakan Presiden Trump, langkah menangani serta memitigasi resiko dan upaya negosiasi dengan AS.

 

ASEAN dengan ukuran ekonomi mencapai USD 3 triliun dan populasi diatas 650 juta memiliki potensi untuk makin bekerjasama erat menjaga dan memperkuat ekonomi regional.

 

Ani melanjutkan, Indonesia terus memperkuat ketahanan ekonomi dengan langkah deregulasi dan menghilangkan halangan perdagangan serta investasi dalam negeri. Sekaligus melakukan upaya diplomasi dan negosiasi untuk menjaga kepentingan ekonomi Indonesia dan kepentingan bersama dunia.

 

’’Ini merupakan mandat konstitusi, di mana Indonesia harus turut serta ikut menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Tim Kabinet Merah Putih diinstruksikan Presiden Prabowo menyiapkan berbagai langkah menghadapi guncangan global tersebut,’’ jelasnya. 

 

Tag
Share