DPRD Lampung Desak Pemerintah Jamin Distribusi Bahan Pokok Menjelang Lebaran 2025

Anggota Komisi II DPRD Lampung, Fauzi Heri, menekankan pentingnya distribusi bahan pokok yang lancar agar tidak terjadi lonjakan harga menjelang Lebaran 2025.-FOTO IST-

Salah seorang pembeli, Ningrum, mengungkapkan kekecewaannya terkait kenaikan harga yang terus terjadi. Menurutnya, harga bahan pokok di Pasar Pasir Gintung telah mengalami kenaikan sejak sebelum libur Nataru dan memaksa dirinya untuk mengeluarkan biaya lebih besar.

’’Sebagai masyarakat kecil, harga-harga ini terasa sangat mahal. Saya berharap harga-harga bisa kembali normal karena untuk sekarang ini memang cukup memberatkan,’’ harap Ningrum. 

Sementara Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga kebutuhan bahan pokok dan bumbu dapur mengalami kenaikan di Bandarlampung.

Akibatnya ibu rumah tangga (IRT) pun mengeluh dan harus mengakalinya dengan mengurangin jumlah belanjaan agar tetap tercukupi.

Diketahui, menjelang Nataru harga sejumlah komoditas di pasar mengalami kenaikan, dari Pantauan Radar Lampung hampir setiap minggu harga-harga di pasar mengalami kenaikan. 

Sebelumnya harga cabai merah berkisar pada angka Rp 20 ribu perkilogram (Kg), namun kini harganya  mencapai Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu perkilo.

Sementara itu untuk harga cabai rawit awalnya Rp 35 ribu perkilogram, namun saat ini sudah mencapai 45 ribu perkilogram.

Kemudian untuk harga bawang merah dan bawang putih sebelumnya mencapai Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu perkilo, namun sekarang mencapai Rp 40 ribu perkilogram.

Siti Tukiah pedagang di Pasar Pasir Gintung mengatakan menjelang tahun baru selalu ditandai dengan kenaikan harga bahan pokok di pasar.

Naiknya harga di pasar membuat para konsumen mengurangi jumlah pembeliannya. 

“Ya yang biasanya beli sebanyak satu kilo sekarang mah belinya jadi setengah kilo aja,” kata Siti Tukiah saat ditemui di lapaknya pada Senin 16 Desember 2024.

Sementara itu Sartini salah seorang pembeli di Pasar Pasir Gintung mengatakan dengan adanya kenaikan harga di pasar dirinya pun harus memutar otak untuk mensiasati jumlah belanjaanya.

Sartini mengaku sebelum adanya kenaikan harga komoditas di pasar, dirinya dapat membeli seperempat kilogram cabai hanya dengan uang Rp 10 ribu, namun saat ini dengan harga segitu tidak dapat lagi.

Menurutnya dengan kenaikan harga ini, sebagai ibu rumah tangga dirinya harus mengelola keuangan untuk kebutuhan sehari-hari. Dirinya berharap kenaikan harga di pasar dapat secepatnya menurun.

“Semoga secepatnya bisa turun dan harganya normal kembali,” ungkapnya (ant/abd)

Tag
Share