DPRD Lampung Desak Pemerintah Jamin Distribusi Bahan Pokok Menjelang Lebaran 2025

Anggota Komisi II DPRD Lampung, Fauzi Heri, menekankan pentingnya distribusi bahan pokok yang lancar agar tidak terjadi lonjakan harga menjelang Lebaran 2025.-FOTO IST-

BANDAR LAMPUNG – Menjelang Lebaran 2025, anggota Komisi II DPRD Lampung, Fauzi Heri, mengingatkan pemerintah daerah untuk menjaminkan kelancaran distribusi bahan pokok (bakok) di tengah permintaan yang meningkat. 

Fauzi menilai bahwa kenaikan harga yang sering terjadi setiap tahun menjelang Lebaran bukan disebabkan oleh kelangkaan barang, tetapi akibat distribusi yang tidak merata.

"Jangan sampai stok ada, tetapi tidak terdistribusi dengan baik. Harus ada pengawasan dari hulu ke hilir untuk mencegah kelangkaan yang bisa menyebabkan lonjakan harga," ujar Fauzi dalam pernyataannya pada Selasa (25/3/2025).

BACA JUGA:BPBD Siaga 24 Jam Antisipasi Bencana Menjelang Idul Fitri 1446 H

Fauzi juga meminta agar dinas terkait, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung, turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi pasar. Ia menekankan pentingnya memastikan tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga secara tidak wajar.

"Kami mendorong pemerintah untuk lebih aktif dalam pemantauan. Jangan hanya mengandalkan laporan di atas kertas, tetapi pastikan harga di lapangan tetap terkendali," tegasnya.

Sebelumnya, Disperindag Lampung telah menyiapkan langkah antisipasi dengan menggelar pasar murah di sembilan titik yang tersebar di berbagai kabupaten/kota. Pasar murah tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

Melalui pasar murah, Pemerintah Provinsi Lampung memastikan bahwa stok bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan telur dalam kondisi aman dan terus memantau distribusinya.

Namun, berdasarkan pantauan di beberapa pasar tradisional di Bandarlampung, harga beberapa bahan pokok sudah mulai mengalami kenaikan. Harga beras premium tercatat naik dari Rp15.000 menjadi Rp16.500 per kilogram, sementara harga gula pasir naik dari Rp17.000 menjadi Rp18.500 per kilogram.

Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah daerah berharap dapat menjaga stabilitas harga dan memastikan kebutuhan masyarakat selama Lebaran 2025 tetap terjamin. 

Pascalibur Natal dan tahun baru 2025, harga bahan pokok di pasar tradisional Pasir Gintung, Bandarlampung, terpantau masih mengalami kenaikan yang signifikan. 

Lintang, penjual cabai, mengungkapkan bahwa harga cabai rawit kini mencapai Rp85.000-Rp90.000 per kilogram. Sementara cabai merah dijual dengan harga Rp65.000-Rp70.000 per kilogram. 

’’Di sisi lain, harga bawang terpantau masih berada pada kisaran normal yaitu sekitar Rp38.000-Rp40.000 per kilogram. Kenaikan harga sejak sebelum perayaan Natal, ini disebabkan oleh terbatasnya pasokan akibat cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir,’’ kata Lintang.

Sementara Lestari, pedagang ayam, mengatakan harga ayam juga mengalami kenaikan. ’’Sejak tahun baru harga ayam yang sebelumnya dijual seharga Rp25.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp28.000 per kilogram,’’ ujarnya.

Tag
Share