Potensi Zakat Rp 327 Triliun, Bisa Bantu Entaskan Kemiskinan

Ilustrasi uang-Sumber foto : Pixabay.---
JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengungkapkan potensi filantropi Islam, meliputi zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf), menjadi instrumen penting dalam menopang perekonomianekonomi nasional dan mengentaskan kemiskinan.
Kepala Pusat Pengembangan Ekonomi Syariah Indef, Nur Hidayah menyatakan potensi filantropi Islam di Indonesia sangat besar.
Contohnya, potensi zakat pada diperkirakan bisa mencapai Rp 327 triliun per tahunnya. Tetapi, realisasi penghimpunan zakat masih jauh dari angka tersebut.
"Sesungguhnya zakat mengalami peningkatan penghimpunan setiap tahunnya, namun jumlah ini belum mencapai potensinya yang diperkirakan sebesar Rp 327 triliun," ujar Nur Hidayah dalam diskusi Indef bertajuk "Overview Ekonomi Ramadan" secara daring, akhir pekan lalu.
Ia menambahkan bahwa jika potensi zakat ini dapat dimaksimalkan, maka dampaknya bisa signifikan dalam menekan angka kemiskinan di Indonesia.
Menurut Indef, pada September tahun 2024, persentase penduduk miskin di Indonesia mencapai 8,57 persen atau sekitar 24,06 juta orang.
Kemiskinan bukan hanya disebabkan oleh faktor ekonomi dan ketersediaan sumber daya, tetapi juga dipengaruhi oleh aspek sikap, perilaku, kesehatan, serta pendidikan.
Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengentaskan kemiskinan.
Lembaga filantropi Islam, seperti Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) dan LAZ (Lembaga Amil Zakat) dapat menginisiasi program pemberdayaan yang lebih kreatif. Beberapa negara seperti Malaysia, Turki, dan Uni Emirat Arab telah berhasil menerapkan strategi serupa dalam mengelola zakat untuk mengurangi kemiskinan.
"Kita bisa belajar dari best practices filantropi di beberapa negara yang telah berdampak langsung terhadap pengentasan kemiskinan," pungkas Nur Hidayah terkait potensi zakat.(beritasatu/nca)