Pupuk Indonesia Genjot Kapasitas Produksi

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi.--FOTO ISTIMEWA

JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen penuh mendukung program prioritas pemerintah dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mencapai swasembada pangan. Salah satu upaya nyata yang dilakukan Pupuk Indonesia untuk mendukung program itu adalah melalui megaproyek pembangunan Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

 

”Pupuk Indonesia akan melakukan investasi sebesar Rp116 triliun untuk mengembangkan kapasitas produksi. Sebagian dari dana investasi itu akan kami gunakan untuk membuka kawasan industry pupuk baru, yaitu mega proyek kami di Fakfak, Papua Barat dan itu Insya Allah akan menambah kapasitas produksi kami,” kata Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi di Jakarta dikutip, Kamis (20/3).

 

Rahmad mengatakan, penambahan kapasitas produksi ini merupakan langkah penting untuk bisa memastikan ketersediaan pupuk yang amat dibutuhkan untuk mencapai swasembada pangan. Pencapaian swasembada pangan suatu negara berkaitan erat dengan kondisi industri pupuk di negara tersebut. Indonesia merupakan salah satu contoh nyata sebuah negara yang pernah mencapai swasembada pangan karena fokus mengembangkan industri pupuknya.

 

Rahmad bercerita Indonesia berhasil mencapai swasembada beras pertama kali pada 1984. Pencapaian itu, tak terlepas dari pembangunan industri pupuk yang pertama kali dimulai tahun 1959 di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) hingga pembangunan PT Pabrik Iskandar Muda (PIM) di Aceh pada 1982.

 

 

”Pada 1984 Indonesia itu mencapai swasembada beras dimulai dengan gerakan pembangunan industri pupuk pada 1959 di Pusri,” ujar Rahmad.

 

”Sejak 1982 sampai sekarang belum ada pembangunan kawasan baru, padahal pada 2045 penduduk Indonesia akan tumbuh menjadi 324 juta jiwa. Itu artinya kebutuhan beras nasional akan mencapai 37 ton atau naik 6 juta ton,” lanjut Rahmad.

 

Rahmad menekankan bahwa peran pupuk dalam meningkatkan produktivitas pertanian sangat vital. Pupuk berkontribusi sekitar 62 persen terhadap produktivitas pertanian. Karena itu, pencapaian swasembada pangan akan sangat sulit tercapai tanpa ketersediaan pupuk yang cukup.

Tag
Share