Pemkot Bandar Lampung Gelar Pasar Murah di 60 Titik Selama Ramadhan 2025

Pemkot Bandarlampung menggelar pasar murah di 60 titik selama Ramadan untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga subsidi. -FOTO DOK. RLMG -
BANDARLAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melalui Dinas Perdagangan akan menggelar pasar murah untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau selama bulan suci Ramadan 2025.
Kepala Dinas Perdagangan Bandarlampung Wilson Faisol menjelaskan pasar murah ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap Ramadan. Tujuannya untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok dan meringankan beban masyarakat, terutama di bulan yang penuh berkah ini.
“Pasar murah akan digelar di 60 titik yang tersebar di 20 kecamatan di Kota Bandar Lampung. Pelaksanaannya akan dibagi menjadi tiga tahap, dengan setiap tahap mencakup 20 lokasi. Kegiatan ini akan dimulai pada Rabu, 5 Maret 2025, dan akan berlangsung sekali dalam seminggu,” ujar Wilson Faisol pada 4 Maret 2025.
Pasar murah ini akan dibuka serentak di setiap kecamatan mulai pukul 07.30 WIB. Beberapa kebutuhan pokok yang akan disubsidi harganya antara lain: Beras; Gula pasir; Minyak goring; Telur; dan Tepung terigu.
Selain itu, kebutuhan lain seperti bawang merah, bawang putih, dan sayuran juga akan tersedia dengan harga yang lebih terjangkau melalui kerja sama dengan Dinas Pertanian. Beberapa ritel modern juga turut berpartisipasi untuk menyediakan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Pemkot Bandar Lampung telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 300 juta untuk mendukung penyelenggaraan pasar murah ini.
“Besaran subsidi yang diberikan berkisar antara Rp 3.000 hingga Rp 10.000 per item, tergantung jenis barang yang dijual,” tambah Wilson.
Dinas Perdagangan juga akan terus memantau harga bahan pokok, terutama telur, minyak goreng, dan tepung terigu, agar tetap stabil dan tidak mengalami lonjakan selama bulan Ramadhan.
Dengan adanya pasar murah ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok mereka dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga Ramadhan tahun ini menjadi lebih berkah dan penuh manfaat.
Sebelumnya, Untuk menekan harga bahan pokok yang mengalami kenaikan di pasaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung akan menggelar pasar murah sebanyak tiga kali selama bulan Ramadan 1446 Hijriah.
Hal itu diungkapkan, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Bandarlampung Wilson Faisol. Dirinya menyebut rencana tersebut dilakukan pada awal bulan Maret mendatang.
“Pasar murah jadi, kita lakukan selama tiga kali dalam bulan Ramadan ini. Jadi Minggu pertama, pertengahan dan mendekati Idul Fitri,” kata Wilson, Senin, 24 Februari 2025.
Menurutnya, pasar murah tersebut akan dilakukan serentak di 20 kecamatan yang ada di Bandarlampung.
“Biasanya di kelurahan atau tempat lainnya yang disediakan oleh kecamatannya, atau 20 kecamatan se-Kota Bandarlampung,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dalam pasar murah ini sama halnya dengan pasar murah pada Ramadan sebelumnya yakni menyediakan lima bahan pokok yang disubsidi oleh Pemkot Bandarlampung.
“Seperti beras, minyak, terigu, telur dan gula. Dimana harganya lebih murah dari ýang dijual dipasaran,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Pemkot juga menggandeng perusahaan retail untuk menjajakan dagangannya di pasar murah Ramadan tersebut.
“Untuk lokasi sendiri, telah diatur oleh kecamatan masing-masing. Tanggalnya untuk Minggu pertama itu ada diawal bulan Ramadan yakni kalau tidak tanggal tiga tanggal lima maret,” tandasnya seraya berharap pasar murah dapat meringankan beban masyarakat Kota Bandarlampung dalam mencukupi kebutuhan selama bulan Ramadan.
Diberitakan sebelumnya, Menjelang bulan suci Ramadan tidak heran jika beberapa harga di pasar mengalami kenaikan.
Menurut keterangan Ririn salah seorang pedagang di Pasar Kangkung, Telukbetung Selatan, Bandarlampung mengatakan untuk telur ayam saat ini mengalami kenaikan.
Sebelumnya diketahui harga telur ayam hanya berkisar Rp 26 ribu per kilogram (Kg).
Saat ini harganya naik Rp 1.000 yakni menjadi Rp 27 ribu per kilogram. Ririn mengatakan sebelumnya sempat mengalami penurunan harga namun terjadi hanya sesaat. Ia menyebut mendekati bulan Ramadan, harga kebutuhan naik.
“Ya biasanya mendekat bulan puasa harga-harga di pasar mulai naik,” kata Ririn.
Menurut Ririn harga telur paling mahal mencapai Rp 30 ribu per kilogram. Kenaikan itu diakibatkan karena stok barang yang semakin menipis.
Ia juga menyebut saat ini harga beras di pasar masih standar dan tidak mengalami kenaikan, akan tetapi untuk harga beras ketan hitam mengalami kenaikan serta stok banyak dicari pembeli untuk digunakan sebagai kebutuhan bahan kue untuk Lebaran. (rif/c1/abd)