UNIOIL
Bawaslu Header

Dua Kelompok Massa Sanggongi Unmal

TENGAHI KELOMPOK MASSA: Kapolresta Bandarlampung Kombes Alfret Jacob Tilukay (berkaus biru) tampak menengahi dua kelompok massa yang menyanggongi Universitas Malahayati, Minggu (2/3).-FOTO SASKI/RLMG -

BANDARLAMPUNG – Sejak Minggu (2/3) subuh hingga berita ini terbit, Universitas Malahayati (Unmal) disanggongi dua kelompok massa berbeda. Kelompok pertama sekitar 200-an orang dari kelompok Ambon yang datang dari luar Lampung diangkut menggunakan empat bus. Sedangkan, kelompok kedua juga dengan jumlah kurang lebih sama yang terdiri gabungan organisasi massa (ormas) lokal di Lampung. 

Informasi didapat Radar Lampung, hadirnya dua kelompok massa di Unmal masih terkait perseteruan antara pihak ayah dan anak terhadap penguasaan pengelolaan Unmal. Yaitu antara kelompok Rusli Bintang dengan putra-putri dari istri pertamanya.

Sayangnya baik pihak Rusli Bintang maupun putra-putrinya belum ada yang memberikan penjelasan. Salah satu adik kandung Rusli Bintang, Zulkarnain Bintang, yang disebut-sebut ikut campur dalam pusaran konflik tersebut pun saat dikonfirmasi tidak meresponsnya. Demikian juga salah satu putra Rusli Bintang, Muhammad Kadafi, belum merespons konfirmasi Radar Lampung.

BACA JUGA:Banjir Bandarlampung akibat Kerusakan Hulu hingga Hilir

Pantauan Radar Lampung, kedatangan kelompok massa Ambon tersebut sempat dihalau kelompok massa dari gabungan ormas lokal di jalan persimpangan bundaran depan Rumah Sakit Bintang Amin (RSBA). Namun tidak sampai terjadi bentrok karena kehadiran Kapolresta Bandarlampung Kombes Alfret Jacob Tilukay beserta jajarannya yang turun langsung dan mengingatkan agar suasana tetap kondusif.

Selanjutnya, kelompok massa Ambon memosisikan di area sekitar bundaran persimpangan RSBA. Mereka di antaranya ada yang tiduran di rumput bawah pohon dan teras mes lama Unmal, sekadar duduk-duduk baik di bawah pohon maupun trotoar sekitar RSBA, juga secara bergilir nampak 2 sampai tiga orang bolak-balik berjalan ke dalam area RSBA dan kampus Unmal tanpa berbicara atau menyapa orang di sekitar.

Sementara, kelompok gabungan ormas lokal berkumpul dan duduk-duduk di parkiran juga teras RS Bintang Amin. Seperti halnya dilakukan kelompok Ambon, 2 sampai 3 orang dari kelompok ini juga ada bergantian berjalan keluar-masuk area RS Bintang Amin.

Terpisah, kuasa hukum Unmal, Sopian Sitepu, mengatakan jikapun  kedatangan kelompok massa tersebut ada kaitannya dengan persoalan keluarga (Rusli Bintang dan putra-putrinya, Red), seharusnya dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan. ’’Semua permasalahan, seperti yang terjadi dalam keluarga suami-istri, sebaiknya bisa diselesaikan di tempat yang tepat. Kami berharap ada pertemuan yang segera dilaksanakan agar suasana di Universitas Malahayati tetap aman dan kondusif," ujarnya.

Sopian juga menegaskan bahwa pihaknya tidak melihat kejadian ini sebagai hal yang negatif. Melainkan sebagai langkah positif yang harus segera dilakukan demi menyelesaikan masalah dengan cara yang baik. "Kami berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah berperan aktif dalam mengantisipasi dan menjaga ketenangan di lokasi," tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa meskipun pihaknya tidak mengetahui secara mendalam seluruh permasalahan yang terjadi, namun yang mereka pahami ini adalah persoalan keluarga.  Sebagai pihak yang terlibat dalam hukum, pihaknya juga sudah berupaya memberikan saran agar permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan tanpa melibatkan proses hukum yang lebih panjang.

"Ini adalah masalah keluarga yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kami berharap bisa bertemu dan mendiskusikan solusi yang terbaik. Tujuan kami adalah untuk menciptakan suasana persaudaraan yang baik di antara semua pihak," tutup Sopian.(gie/sas/rim)

Diketahui, sebelumnya sempat beredar surat terbuka yang ditandatangani Rusli Bintang selaku Pendiri/Ketua Dewan Pembina Yayasan Alih Teknologi (ALTEK) Bandarlampung dan Universitas Malahayati Lampung pada Kamis, 6 Februari 2025. Isi surat beredar di lingkungan Unmal hingga beritanya muncul di beberapa media massa tersebut di antaranya, pertama bahwa saya (Rusli Bintang, Red) menegaskan tidak ada dualisme dalam kepengurusan Yayasan Alih Tekhnologi (ALTEK) Bandarlampung maupun kepemimpinan Universitas Malahayati Lampung.

Kedua, bahwa saya telah menunjuk Ir. H. MUSA BINTANG, M.M. sebagai Ketua Umum Yayasan Alih Tekhnologi (ALTEK) Bandar Lampung berdasarkan Akta No. 4 tertanggal 4 Nopember 2024 yang dibuat oleh Notaris Masita Hartati, S.H., untuk melaksanakan segala kepengurusan Yayasan Alih Teknologi (ALTEK) Bandar Lampung tersebut.

Ketiga, bahwa saya melalui pengurus telah menunjuk dan menetapkan Dr. ACHMAD FARICH, dr., M.Μ. sebagaimana Surat Keputusan No.075/SK/ALTEK/X/2024 tanggal 14 Oktober 2024 sebagai Rektor Universitas Malahayati Lampung untuk melaksanakan roda Pendidikan pada Universitas Malahayati Lampung:

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan