UNIOIL
Bawaslu Header

Banjir Bandarlampung akibat Kerusakan Hulu hingga Hilir

KUNJUNGI WILAYAH BANJIR: Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana meninjau wilayah terkena banjir pada beberapa kecamatan di Bandarlampung, Sabtu (1/3).-FOTO IST -

BANDARLAMPUNG - Banjir bagi masyarakat Kota Bandarlampung kini betul-betul menjadi momok. Pasalnya di awal tahun 2025 saja, Kota  Tapis Berseri yang menjadi ibu kota Provinsi Lampung ini sudah dua kali dilanda banjir besar. 

Pertama, 17 Januari 2025, banjir besar mengenai wilayah pesisir Kota Bandarlampung. Lalu kedua, 21 Februari 2025, banjir sudah menggenangi area perkotaan.

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bandarlampung melihat banjir di Kota Bandarlampung ini akibat kerusakan di hulu hingga hilir. Sehingga dalam mengatasi persoalan banjir yang kerap menghantui Kota Tapis Berseri ini diperlukan penanganan yang menyeluruh.

BACA JUGA:Pulang Retret, Gubernur Lampung Mirza Langsung Action Tangani Banjir

Terkait hal tersebut, Ketua PII Bandarlampung Hamzah mengatakan PII Lampung dan PII Bandarlampung pun akan melakukan diskusi lanjutan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung. ’’Diskusi ini untuk membuat grand design atau rencana jangka panjang bagaimana pengelolaan dan bagaimana mengatasi persoalan banjir ini,” ucapnya kepada Radar Lampung, Minggu (2/3).

Pihak perguruan tinggi juga, lanjutnya, sudah ada yang merespons terkait banjir dengan melakukan kajian-kajian di tahun 2022 lalu. Namun, implementasinya belum dilakukan. ’’Mungkin berkaitan dengan masalah biaya dan sebagainya," ujar dia.

Menurutnya, banjir merupakan persoalan serius sehingga PII ingin mencoba ikut berperan memberikan masukan kepada pemerintah terkait penanganan secara keseluruhan. ’’Jadi tidak hanya menyalahkan hilirnya ada penyempitan, di hulu juga ada masalah akibat penggundulan hutan, ada masalah lain," ucapnya.

Hamzah mengatakan pastinya di hilir ini ada perubahan fungsi lahan yang tadinya catchment area (daerah tangkapan air, red),  sekarang sudah berubah fungsi untuk perumahan dan lainnya. ”Di hulu juga rusak, jadi penanganannya harus menyeluruh," sambungnya seraya rekomendasi akan diberikan pihaknya setelah melakukan kajian bersama perguruan tinggi dan para ahli.

Sementara, sepulang dari retret di Magelang pada Sabtu, 1 Maret 2025 lalu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal langsung meninjau wilayah terkena musibah bencana banjir di Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur dan Kelurahan Kali Balau Kencana, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandarlampung. Didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Purnama Wulan Sari Mirza, Mirza pun berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana untuk mempercepat penanganan banjir tersebut.

Menurutnya, kolaborasi dilakukan Pemprov Lampung bersama kabupaten/kota termasuk dengan pemerintah pusat tersebut menjadi kunci dalam upaya untuk mempercepat penanganan banjir. Mirzani mengatakan permasalahan banjir ini harus diselesaikan secara bersama-sama dan komprehensif. "Perencanaan harus sama, saling sinergi dan koordinasi dalam menangani banjir," ujar Mirzani yang pada kesempatan tersebut juga memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir.

Dalam kunjungannya juga, Mirzani menyempatkan diri mendengarkan langsung keluhan dengan para korban banjir dan meninjau sungai yang telah dilakukan normalisasi. Mirzani menegaskan pemerintah akan terus mengerahkan seluruh sumber daya dan secara optimal melalukan langkah cepat untuk membantu pemulihan pasca-banjir sekaligus solusi jangka panjang bagi masyarakat yang terdampak. "Ini segera diperbaiki semua," katanya. (pip/c1/rim)

 

Tag
Share