Banjir Rusak Infrastruktur Jalan

--

Air dapat berasal dari air hujan yang jatuh di permukaan lapisan perkerasan kemudian masuk melalui pori-pori pada perkerasan, infiltrasi melalui bahu jalan, seepage (aliran air dalam tanah) pada tanah serta fluktuasi air tanah.

Adanya air yang terperangkap dalam struktur perkerasan jalan mengakibatkan ikatan antara agregat dengan aspal pada lapisan perkerasan beraspal berkurang bahkan lepas, sehingga berakibat timbulnya lubang-lubang. 

Daya dukung tanah dasar dan lapis pondasi berkurang. Serta, terjadinya efek pumping apabila terdapat kendaraan berat yang bergerak di tempat dimana ada air terjebak dalam lapisan perkerasan jalan. Hal ini akan mempercepat rusaknya perkerasan jalan.

BACA JUGA:Pemkot Larang Hiburan Malam Buka saat Ramadan

“Karena rentannya lapisan perkerasan lentur ini oleh air, maka pengelolaan terhadap potensi tergenang sangat diharuskan. Jika tidak dilakukan, maka yang akan terjadi adalah umur dari tidak sesuai dengan umur rencana jalan tidak akan tercapai. Dengan kata lain, jalan akan rusak sebelum waktu yang direncanakan,” ungkapnya.

Lanjut Syahidus Syuhada, banyak lagi kerugian yang bisa terjadi, diantaranya kecelakaan akibat jalan berlubang, terganggunya mobilisasi serta pembengkakan biaya perbaikan jalan.

Banyak kita temui jalan-jalan di sekitar Kota Bandar Lampung yang terdampak akibat banjir yang terjadi baru-baru ini. Dengan pertimbangan beberapa dampak yang telah diberikan di atas, sudah sepantasnya menjadi salah satu agenda besar dari pimpinan di Kota Bandar Lampung untuk membuat solusi untuk penanganan banjir.

Besar harapan agar kerusakan terhadap infrastruktur jalan dapat berkurang. Banyak solusi yang mungkin bisa dilakukan, salah satunya yaitu dengan membuat kajian tentang drainase perkotaan yang efektif, efisien dan berkelanjutan. Kajian ini dapat melibatkan akademisi dan stakeholder terkait lainnya sehingga terwujud kota Bandar Lampung bebas dari banjir. (pip/yud)

Tag
Share