Kepala Desa Segara Jaya Diperiksa Bareskrim Polri terkait Kasus Pagar Laut di Bekasi

Abdul Rosid, Kepala Desa Segarajaya, diperiksa oleh Bareskrim Polri terkait kasus pagar laut di Kampung Paljaya, Bekasi, setelah penyidik melakukan pengecekan di lokasi pada Rabu (19/2). -FOTO DISWAY -
BEKASI – Kepala Desa (Kades) Segarajaya, Kabupaten Bekasi, Abdul Rosid dijadwalkan untuk diperiksa oleh Bareskrim Polri pada Kamis (20/2) sebagai saksi terkait peristiwa pagar laut yang terjadi di perairan Kampung Paljaya. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari penyelidikan lebih lanjut atas kasus tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Rosid saat mendampingi penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri dalam pengecekan pagar laut di Bekasi pada Rabu (19/2). “Rencana besok (hari ini, Red), saya diperiksa sebagai saksi,” ucap Rosid.
Rosid menegaskan bahwa ia tidak mengetahui asal muasal adanya pagar laut di perairan wilayahnya. Ia hanya mengakui hadir dalam diskusi terkait penataan kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paljaya.
Penataan TPI Paljaya merupakan hasil kerja sama antara PT Tata Ruang Pelabuhan Indonesia (TRPN) dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat yang dimulai pada Juni 2023. Proyek penataan ini bertujuan untuk membangun pembatas pantai yang membentang sepanjang kurang lebih 3 hingga 5 kilometer.
“Untuk adanya alur atau pagar laut, memang ada sosialisasi di TPI yang saat itu dihadiri oleh camat untuk penataan TPI,” jelas Rosid.
BACA JUGA:KPK Tahan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam Kasus Suap PAW dan Obstruction of Justice
Lebih lanjut, Rosid mengaku tidak mengetahui adanya pengalihan sejumlah Nomor Induk Tanah (NIB) sertifikat tanah milik warga yang beralih fungsi dari darat ke laut. Menurutnya, data sertifikat tersebut telah ditransfer pada 2021, jauh sebelum ia menjabat sebagai Kepala Desa Segara Jaya pada 2023. “Iya, saya baru tahu ini, kita baru menjabat 2023,” kata Rosid.
Pada Rabu, 19 Februari 2025, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan di wilayah pagar laut di perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya. Tim yang dipimpin oleh penyidik Subdit 2 Dirtipidum Bareskrim Polri, AKBP Andik Puji Santoso, tiba di lokasi guna melakukan pengecekan terhadap saksi-saksi terkait. Pemeriksaan melibatkan Tim Inafis Mabes Polri, anggota Polsek Tarumajaya, dan pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bekasi.
Dengan menggunakan empat perahu nelayan, penyidik bergerak menuju area pagar laut. Di lokasi ini, Tim Inafis Mabes Polri mengambil foto-foto untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut. “Maksud tujuan kami mengecek dugaan objek perkara pagar laut,” jelas Andik.
Sebelumnya, Bareskrim Polri telah memeriksa sepuluh orang saksi terkait kasus pagar laut ini, termasuk perwakilan dari PT Tata Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN), yang sebelumnya menyatakan bertanggung jawab atas pemasangan pagar laut di perairan Kampung Paljaya.
“Hari ini kami undang untuk klarifikasi sebanyak 10 orang sebagai saksi, termasuk dari TRPN,” ungkap Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro.
Kasus pagar laut ini kini sedang dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian untuk memastikan apakah ada pelanggaran hukum yang terjadi terkait pengalihan lahan dan pemasangan pagar laut di wilayah tersebut. (disway/c1/abd)