KPK Tahan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam Kasus Suap PAW dan Obstruction of Justice

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto resmi ditahan oleh KPK setelah menjalani pemeriksaan terkait kasus suap PAW anggota DPR RI dan obstruction of justice.-FOTO DISWAY -
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menahan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto pada Kamis (20/2) terkait kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan atau obstruction of justice (OJ). Kasus ini terkait dengan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI Harun Masiku, yang masih buron hingga saat ini.
Penahanan Hasto dilakukan selama 20 hari, terhitung mulai 20 Februari hingga 11 Maret 2025, dan akan diperpanjang sesuai kebutuhan penyidikan. Hasto dijebloskan ke Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Timur, setelah mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK, dengan tangan terborgol.
Dalam konferensi pers, Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan bahwa penahanan dilakukan untuk kepentingan penyidikan. “Selama pemeriksaan, sudah ada 53 saksi dan 6 ahli yang diperiksa, dan telah dilakukan penggeledahan serta penyitaan barang bukti,” ujar Setyo.
Proses hukum Hasto mendapat perhatian dari PDIP, di mana lebih dari seratus simpatisan partai tersebut menggelar aksi di depan kantor KPK. Beberapa kader senior PDIP, seperti Ribka Tjiptaning dan Guntur Romli, turut hadir untuk mendampingi Hasto.
BACA JUGA:Masyarakat Tulangbawang Bisa Cek Kesehatan Gratis
Selain dugaan suap terkait PAW anggota DPR RI Harun Masiku, Hasto juga dikenakan pasal perintangan penyidikan atau obstruction of justice. Ia sempat berusaha lepas dari status tersangka dengan mengajukan praperadilan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, namun permohonan tersebut ditolak oleh hakim.
Pihak PDIP, melalui Juru Bicara Chico Hakim, menyatakan menghormati proses hukum yang sedang berjalan, meskipun ada catatan terkait kecacatan dalam proses tersebut.
Chico menegaskan, partai akan melakukan rapat internal untuk menentukan langkah hukum dan politik selanjutnya.
Kasus ini berawal dari penyelidikan terkait suap yang melibatkan Hasto dan Donny Tri Istiqomah, seorang advokat PDIP, dalam pengurusan PAW anggota DPR RI periode 2019-2024 untuk Harun Masiku, yang hingga kini masih menjadi buronan KPK. Hasto diduga memberikan suap kepada mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, untuk mengurus PAW Masiku dan anggota DPR lainnya.
Sebelumnya Hakim tunggal pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak permohonan praperadilan yang diajukan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan suap dan merintangi penyidikan Harun Masiku.
Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap berpendapat bahwa putusan tersebut membuktikan penetapan tersangka terhadap Hasto bukan pesanan politik.
“Ketika kita melihat jalannya persidangan, kita lihat apa yang dilakukan KPK murni penegakan hukum. Tidak ada kriminalisasi, tidak ada juga yang ada pesanannya atau bukti yang mengada-ada. KPK sudah gamblang menyampaikan di sidang praperadilan dan dilihat secara langsung oleh masyarakat,” kata Yudi, dikutip pada Jumat, 14 Februari 2025.
Lebih lanjut, Yudi menjelaskan ada dua hal yang perlu dilakukan KPK setelah putusan praperadilan Hasto. Pertama, ia menilai bahwa putusan tersebut menunjukkan bahwa penyidikan KPK hingga penetapan Hasto sebagai tersangka sah menurut hukum.