Tim Forensik Investigasi PT MI

INVESTIGASI: Tim Laboratorium Forensik Polda Sumatera Selatan melakukan pengecekan awal di PT Minggok Indonesia (MI), Lampung Tengah, pada Selasa (18/2) siang.-FOTO DOK. POLRES LAMTENG -
’’Misal BPJS Ketenagakerjaan, K3 sudah memenuhi standar SOP keselamatan para pekerja," sambungnya.
Deni Ribowo berharap para pekerja di Provinsi Lampung mendapatkan perlindungan oleh sistem sesuai dengan SOP yang berlaku. "Kita berharap para pekerja di provinsi Lampung betul-betul dilindungi oleh sistem sesuai dengan SOP yang diterbangkan oleh pemerintah," tuturnya.
Sementara, Plh Kepala Disnaker Lampung Yuri Agustina Primasari enggan berkomentar banyak terkait hal tersebut.
Saat ditemui di acara pelepasan Pj Gubernur Lampung Samsudin, Selasa (18/2) di Mahan Agung, Yuri mengaku sedang sibuk dan mengarahkan ke bidang pengawasan. ’’Saya tidak tahu, ke pengawasan saja Pak. Saya lagi sibuk ya Pak," ujarnya sembari berlalu.
Terpisah, Plt Kabid Pengawasan Disnaker Lampung Edo Armando mengatakan pihaknya bersama Disnaker Lamteng telah melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan.
Hal Itu dikakukan kepada pihak perusahaan dan pekerja terkait kecelakaan kerja yang menewaskan satu pekerjaan. "Kemarin tim sudah melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan kepada pihak perusahaan dan dua pekerja," ujar Edo Armando saat dihubungi Radarlampung.co.id, Selasa 18 Februari 2025.
Saat ini, kata Edo Armando, pemeriksaan masih berlanjut terkait santunan kecelakaan kerja bagi ahli waris maupun terkait penyebab kecelakaan kerja. "Saat ini masih proses pemeriksaan oleh tim. Untuk BPJS Ketenagakerjaan korban punya dan ada bentuk santunan dari perusahaan bagi korban kecelakaan kerja," ucapnya.
"Kita juga masih memastikan penyebab terjadinya kecelakaan kerja ini, apakah disebabkan alat atau human error," sambungnya.
Lanjut Edo, selain pemeriksaan terkait kecelakaan kerja, pihaknya juga fokus pada pemenuhan hak-hak korban sesuai dengan aturan yang berlaku. "Serta kedepannya akan diadakan pemeriksaan serta pengujian ulang untuk alat-alat, dan sosialisasi ke pada para pekerja tentang penting nya K3," tuturnya.
Edo mengungkapkan kronologi yang menyebabkan Ardian Syah meninggal dunia berdasarkan keterangan saksi Dian Irwan, korban bolak-balik didekat mulut mesin. "Selang delapan menit terdengar suara kretak-an sebanyak tiga kali, mesin langsung mati, saksi langsung lari ke mesin. Saksi melihat korban sudah terjepit di dalam mesin. Saksi langsung lari minta tolong sambil menangis sambil bilang tolong-tolong ada yang Kecelakaan," pungkasnya. (sur/pip/c1/yud)