Aliansi Mahasiswa Lampung Gelar Aksi Protes di DPRD

DEMO: Aliansi Mahasiswa Lampung melakukan unjuk rasa memprotes kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait efisiensi anggaran.-FOTO JENI PRATIKA SURYA -
Meski begitu, dia menegaskan bahwa pihaknya bakal mengawal aspirasi yang disampaikan Aliansi Mahasiswa Lampung
’’Hujan ini menjadi saksi bahwa aspirasi mahasiswa didengar, dan kami siap mengawal suara teman-teman mahasiswa untuk kami teruskan, dan akan kami sampaikan dan bahas bersama para pimpinan Fraksi maupun Pimpinan DPRD Lampung," katanya.
Oleh karena itu ia mengatakan jika pihaknya telah sepakat dan berkomitmen agar efisiensi anggaran tidak berdampak terhadap pendidikan termasuk beasiswa dan kenaikan UKT.
"Kita akan kawal dan sudah ada statemen juga dari pemerintah pusat. Kami juga bersinergi dengan teman-teman di DPR RI dan dengan baleg Komisi XI," jelasnya.
Selain itu para mahasiswa juga menyampaikan tuntutan terkait dengan HAM. Dimana salah satu temuan kasusnya adalah penertiban lahan Pemprov Lampung di Sabah Balau beberapa waktu yang lalu.
"Mereka berharap kedepan ada pendekatan yang humanis dari pemerintah dan stakeholder terkait ketika melakukan penertiban. Ada 43 rumah warga yang terdampak penertiban dan 7 sudah mendapatkan kompensasi dan sisanya yang belum mendapatkan kompensasi harus ada pendekatan," tuturnya.
Selanjutnya massa aksi juga menyampaikan terkait dengan permasalahan banjir di Kota Bandar Lampung. "Harusnya mereka datang ke DPRD Kota Bandar Lampung, tapi bukan berarti kami berlepas diri. Kami akan juga menyikapi karena kami ada anggota DPRD yang dari Dapil Kota Bandar Lampung,"tutupnya.
Terpisah, Adanya efisiensi anggaran ke setiap daerah juga berdampak terhadap kegiatan kepala daerah ke masyarakat.
Hal Ini memungkinkan, kegiatan Safari Ramadan yang biasanya rutin dilaksanakan oleh Pemerintah provinsi lampung di tahun ini akan menyesuaikan.
Jika sebelumnya safari Ramadan digelar ke 15 kabupaten/kota di Lampung, maka tahun ini akan disesuaikan kembali.
Pj. Sekretaris Provinsi Lampung Fredy mengatakan kegiatan Safari Ramadan ini masih menunggu arahan pimpinan. Namun, melihat kondisi dari efisiensi anggaran yang sekarang ini, Safari Ramadan memungkinkan tidak dilaksanakan seperti sebelumnya.
’’Safari Ramadan yang dilihat itu maknanya, maka tidak perlu bermewah-mewahan. Masih bisa dilakukan kita akan lihat lagi nanti," ucapnya, pada Senin (17/2).
Terkait anggaran, pihaknya tetap menyiapkan untuk kegiatan tersebut, dengan menunggu arahan dari pimpinan kepala daerah. “Meski nanti dilaksanakan, kemungkinan diatur, apakah digelar satu kali saja di tingkat kabupaten, kami pun masih menunggu arahan kepala daerah baru nanti lebih jelasnya lagi," tambahnya.
Kebijakan ini diambil sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yang menerbitkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025 yang berlaku sejak 22 Januari 2025.
Dari itu diharapkan pula masyarakat dapat memahami bahwa ada kebijakan soal ini, mengingat efisiensi anggaran ini terjadi di semua pemerintahan. (jen/c1/yud)