Bangun Infrastruktur, Pemkot Metro Serap Aspirasi Warga

--
Gelar Musrenbang Tingkat Kelurahan
METRO - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro telah melakukan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2025 mulai tingkat kelurahan.
Dengan mengangkat tema Penguatan Infrastruktur untuk Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan. Tema tersebut dipilih untuk memperkuat komitmen Pemkot Metro dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Musrenbang tersebut menjadi forum penting untuk menjaring aspirasi masyarakat dan menentukan prioritas pembangunan di kelurahan pada tahun 2026. Serta merumuskan dan menyepakati prioritas pembangunan di tingkat kelurahan yang akan diajukan dalam rencana pembangunan daerah.
Wali Kota Metro, Wahdi menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat dan pemerintah untuk memberikan pelayanan yang optimal. “Kita harus menyerap aspirasi masyarakat, bukan hanya kehendak atau keinginan kita sendiri. Apa pun aspirasi yang disampaikan masyarakat harus siap kita laksanakan,” katanya.
Wahdi menuturkan, Musrenbang tidak hanya menjadi forum aspirasi, tetapi juga dapat menjadi wadah untuk merumuskan kebijakan pembangunan yang mencerminkan kebutuhan nyata masyarakat.
“Pembangunan harus dilakukan secara inklusif dan berimbang. Partisipasi semua elemen masyarakat, termasuk PKK yang memiliki peran strategis dalam pendampingan keluarga dan penguatan sumber daya manusia, sangat diperlukan,” ungkapnya.
Wahdi juga menyampaikan, pentingnya pemberdayaan masyarakat serta budaya gotong royong dalam mendukung pembangunan. Ia juga menyoroti perlunya kesadaran masyarakat untuk mencegah bencana alam seperti banjir, salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Wahdi mengimbau untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, supaya segera merespons kebutuhan masyarakat secara konkret. “OPD harus lebih sigap dalam memberikan pelayanan dan merealisasikan kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, sebagai bagian dari proses pembangunan yang sistematis, seluruh usulan yang dibahas dalam Musrenbang telah melalui kajian mendalam dan diselaraskan dengan perencanaan di tingkat kota. Wahdi juga menekankan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam merumuskan kebijakan pembangunan.
“DPRD dan Pemerintah Kota Metro tentu memiliki peran yang sejajar dalam menentukan arah kebijakan. Oleh karena itu, kolaborasi yang harmonis sangat diperlukan untuk memastikan kebijakan yang dihasilkan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,” tandasnya.
Dalam Musrenbang tingkat kelurahan tersebut, banyak aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat. Seperti masyarakat Margorejo yang menyampaikan aspirasi terkait perbaikan saluran irigasi pertanian dan perawatan jembatan tani yang ada di wilayah tersebut.
Kelurahan Margodadi mengusulkan perencanaan pembangunan melalui dana kelurahan tahun untuk 5 titik lokasi yang pertama pembangunan drainase di Jalan Kenanga RW 05 RT 20. Kemudian kedua di Jalan Brigjen RW 06 RT 25, ketiga mengusulkan pembangunan drainase di Jalan Jati IV RW 05 RT 16.
Keempat merencanakan pembangunan cor blok pada RW 02 RT 05, dan yang kelima pembangunan gorong-gorong plat Jalan Suprapto RW 01 RT 01. Untuk Kelurahan Metro, fokus Musrenbang tahun 2025 tetap pada pengentasan banjir melalui pembuatan dan perbaikan drainase serta pembangunan cor blok.