Guru Penggerak Segera Jadi Kepsek

JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menargetkan penambahan Guru Penggerak hingga dua kali lipat tahun depan. Mereka disiapkan untuk mengisi posisi kepala sekolah (Kepsek) hingga pengawas.
Tahun ini, kata Nadiem, jumlah Guru Penggerak mencapai 50.000. ’’Jumlah ini akan bertambah menjadi 100.000 pada 2024. Insya Allah akan segera dijadikan Kepsek dan pengawas di seluruh Indonesia,” katanya.
Di lapangan, kata Nadiem, proses pengangkatan Guru Penggerak menjadi Kepsek memang lebih terbuka lebar. Bahkan di sejumlah daerah, waktu tunggu mereka untuk bisa naik pangkat pun tak butuh waktu lama.
Kepala SDN 8 Paguyangan Ketut Gede Artayasa bercerita, dirinya diminta menjadi pelaksana tugas Kepsek bahkan ketika masih menyelesaikan modul terakhir dalam pelatihan Guru Penggerak. Ketut mengikuti program Guru Penggerak Angkatan IV pada Oktober 2021.
Sebagai informasi, pendidikan guru penggerak berlangsung kurang lebih selama enam bulan.
”Kebetulan sebelum menyelesaikan modul terakhir (dalam pendidikan, Red), kami dipanggil, ditugaskan untuk menjadi Plt. Kepsek karena ada yang pensiun,” ujar Ketut.
Saat mengikuti program Guru Penggerak, Ketut mengaku tak kepikiran untuk bisa jadi Kepsek. Ketut hanya ingin menjajal program baru Kemendikbudristek sebagai upaya pengembangan diri. ”Ternyata tiba-tiba ada aturan turun yang Guru Penggerak bisa diajukan menjadi Kepsek atau pengawas. Agak kaget sebenarnya (ditunjuk, Red) karena belum menerapkan di kelas sudah dipanggil (oleh Dinas Pendidikan untuk jadi Kepsek, Red),” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Kepala SMPN 1 Bangli I Wayan Agus Adi Wiguna. Pengangkatan dirinya menjadi Plt. Kepsek hanya berselang enam bulan dari kelulusannya dalam mengikuti pelatihan Guru Penggerak.
”Mungkin cukup singkat, tapi kebetulan waktu itu banyak yang pensiun kepala SMP, ada 3 yang kosong,” jelasnya.
Agus sendiri mengikuti pelatihan Guru Penggerak Angkatan III mulai Agustus 2021 hingga Juni 2022. Dia menyelesaikan pendidikan Guru Penggerak dengan predikat Amat Baik. Tahun yang sama, dia pun mengikuti diklat calon kepala sekolah (CKS) mulai September hingga Desember dengan predikat sangat memuaskan.
”Ternyata pada tahun yang sama 2022, per Desember Kepsek kami sebelumnya sudah purnabakti. Per Januari 2023, saya ditugaskan Disdikpora untuk menjadi Plt. kurang lebih 4 bulan,” paparnya. Hingga akhirnya pada bulan keempat, SK definitif untuk menjadi Kepsek di SMPN 1 Bangli terbit. (jpc/c1/ful)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan