KPK Panggil Ketua Yayasan sebagai Saksi dalam Kasus Korupsi Dana CSR Bank Indonesia

Koordinator Tim Biro Hukum KPK Iskandar Marwanto menyampaikan keterangan kepada wartawan setelah sidang praperadilan yang menguji sahnya penetapan tersangka Hasto Kristiyanto. FOTO DISWAY--
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap sejumlah Ketua Yayasan sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia.
Pemeriksaan tersebut akan dilakukan di Gedung KPK Merah Putih pada Selasa, 11 Februari 2025.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, mengonfirmasi bahwa saksi yang dipanggil antara lain, Ketua Yayasan Al-Kamali Arya Salingsingan Cirebon, Sudiono, yang juga merupakan anggota KPU Kabupaten Cirebon, Ketua Pengurus Yayasan Al-Firdaus Warujaya Cirebon, Abdul Mukti, serta Ketua Pengurus Yayasan As-Sukiny dan Guru SMPN 2 Palimanan, Ali Jahidin.
Selain itu, Ketua Yayasan Guyub Berkah Sejahtera, Deddy Sumedi, yang juga staf Bapenda Kabupaten Cirebon, serta Ketua Yayasan Al-Fairuz Panongan Palimanan tahun 2020 hingga sekarang, Ida Khaerunnisah, turut dipanggil sebagai saksi.
KPK sebelumnya mengungkap adanya dugaan penyalahgunaan dana CSR dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada September 2024.
Dana yang seharusnya digunakan untuk program sosial ini, menurut KPK, tidak sepenuhnya disalurkan sesuai peruntukannya.
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, menyebutkan bahwa hanya sekitar separuh dana CSR yang disalurkan sesuai tujuan.
Dalam perkembangan terakhir, KPK juga telah memeriksa dua anggota DPR dari Komisi I, Heri Gunawan dan Satori, pada 27 Desember 2024. KPK menggeledah rumah keduanya sebagai bagian dari penyidikan kasus ini.
Namun, hingga kini belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.
Penyidik KPK juga melakukan penggeledahan di rumah anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Heri Gunawan, pada Rabu, 5 Februari 2025.
Penggeledahan ini dilakukan terkait dugaan suap atau gratifikasi yang berkaitan dengan dana CSR Bank Indonesia.
BACA JUGA:KPK Pertimbangkan Panggil Gubernur BI Perry Warjiyo terkait Kasus Dugaan Korupsi CSR
Tessa Mahardhika menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari penyidikan terhadap dugaan penerimaan hadiah atau janji yang melibatkan Heri Gunawan sebagai anggota DPR periode 2019-2024.
Kasus ini terus berkembang, dan KPK akan terus mengumpulkan bukti untuk mengungkap penyalahgunaan dana CSR tersebut. (disway/abd)