Pilu, Kisah Adnan Jaya, Korban Kecelakaan Truk Sampah DLH yang Butuhkan Biaya Pengobatan
![](https://radarlampung.bacakoran.co/upload/68baecd4dcd952664760f32830d65d83.jpeg)
BUTUH BANTUAN: Adnan Jaya (11), korban kecelakaan truk sampah DLH, terbaring lemah dan membutuhkan bantuan biaya pengobatan serta dukungan untuk pemulihan mental pasca kejadian. FOTO MELIDA ROHLITA/RADAR LAMPUNG--
BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG – Nasib pilu tengah menimpa Adnan Jaya (11), seorang warga Bandarlampung yang menjadi korban kecelakaan yang melibatkan truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandarlampung.
Peristiwa terjadi di Jalan Tanjung, Kecamatan Enggal. Bocah yang duduk di bangku kelas 5 SD itu kini terbaring lemah di kasur usangnya setelah kejadian yang menimpa dirinya pada Jumat, 24 Desember 2024.
Orang tua korban, Lukman Hakim dan Desi, yang tinggal di Gang Sentosa, Bandarlampung, menceritakan kronologis kejadian yang menimpa anaknya. Menurut mereka, Adnan saat itu sedang berjualan dan menghitung uang hasil jualannya di dekat truk sampah DLH.
’’Awalnya anak saya, Adnan, ikut berjualan bersama teman-temannya di sini. Sebenarnya dia tidak berniat untuk berjualan, tetapi karena teman-temannya banyak yang berjualan, dia ikut. Pada hari Jumat itu, dia berangkat sekitar pukul 09.00. WIB,” ungkapnya, Senin (10/2).
BACA JUGA:Pj. Gubernur Minta BPBD dan DLH Inventarisir Pohon Tua
“Biasanya, dia bersama dua temannya, tetapi kali ini dia sendirian. Teman-temannya pergi ke Taman Gajah, sedangkan Adnan mengambil arah ke Rawa Laut sendirian dan berpisah dengan teman-temannya," tambahnya.
Lanjut Desi, saat kejadian, Adnan sedang berada di depan truk sambil menghitung uang dan beristirahat karena merasa lelah. Ketika truk dihidupkan, Adnan tidak menyadari bahwa truk tersebut akan bergerak.
"Ketika truk mulai bergerak, Adnan yang berada di bawah truk tidak menyadari gerakan itu dan terseret hampir satu meter sebelum sopir menyadari bahwa Adnan tertabrak. Sopir truk segera membawa Adnan ke rumah sakit dan langsung dibawa ke IGD," jelasnya.
Lukman menambahkan bahwa Adnan menjalani beberapa tindakan medis setelah kejadian tersebut. Selain membersihkan luka-luka, Adnan juga menjalani dua kali operasi pemasangan pen pada paha kanan dan cangkok daging karena pembuluh darah di paha kanannya pecah.
BACA JUGA:DLH Mesuji Ingatkan Pedagang Durian agar Tidak Buang Sampah Sembarangan
"Seminggu setelahnya, dilakukan operasi kedua untuk pemasangan pen dan cangkok daging. Setelah itu, dokter mengatakan Adnan bisa pulang dan kontrol rawat jalan. Alhamdulillah, saat kontrol ketiga, kondisinya semakin membaik. Tim dokter sempat khawatir akan kemungkinan amputasi, namun kini itu tidak diperlukan. Hasil kontrol juga menunjukkan perkembangan positif, dan kesehatan Adnan semakin membaik," ungkapnya.
Namun, meskipun kondisi Adnan semakin membaik, Lukman dan Desi merasa Pemerintah Kota Bandar Lampung serta Dinas Lingkungan Hidup belum memberikan tanggung jawab penuh terhadap kejadian tersebut.
"Saya berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung memberikan perhatian lebih pada anak saya, baik secara fisik maupun mental. Adnan kini mengalami trauma akibat kejadian tersebut dan membutuhkan bantuan psikolog. Kami berharap Adnan mendapat perhatian yang serius hingga dia sembuh total dan bisa kembali beraktivitas normal," ungkap Lukman.
Selain itu, peristiwa ini menambah deretan insiden yang melibatkan truk sampah DLH. Beberapa waktu lalu, sebuah truk sampah lainnya juga viral setelah terguling di Jalan P. Emir M Noer, menarik perhatian masyarakat melalui media sosial karena kondisi truk yang dinilai tidak layak pakai.