UNIOIL
Bawaslu Header

Harga Bahan Baku Minyak Goreng di Dunia Meningkat, Harga Minyak Goreng di Pasaran Capai Rp 20.000 per Liter

MINYAK GORENG: Harga minyak goreng kemasan 1 liter di Bandarlampung sudah mencapai Rp20.000. Dinas Perdagangan memastikan stok cukup dan tengah melakukan intervensi pasar. -FOTO RLMG -

BANDAR LAMPUNG – Harga minyak goreng kemasan 1 liter yang beredar di pasaran Bandarlampung telah mencapai Rp20.000 sejak sepekan lalu.

Kepala Dinas Perdagangan Bandarlampung Wilson Faisol menjelaskan meskipun terjadi kenaikan harga, pihaknya memastikan stok minyak goreng di pasaran masih mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Meski harga minyak goreng mengalami kenaikan, kami pastikan stok yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Wilson Faisol.

Ia juga menambahkan bahwa untuk menjaga kestabilan harga, pihaknya telah mempersiapkan berbagai langkah, termasuk program pasar murah. Saat ini, Dinas Perdagangan sedang berkoordinasi dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar. “Kami akan menjual minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET) untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.

Untuk memastikan harga tetap stabil, Dinas Perdagangan juga telah menerima surat edaran untuk mengawasi harga minyak goreng subsidi yang dijual di gerai-gerai yang bekerja sama dengan Bulog dan Dinas Perdagangan. 

BACA JUGA:Panen Mutiara, Mirza Dorong Lampung Menjadi Pusat Pariwisata Kelautan

Harga minyak goreng di pasar tradisional Bandar Lampung, khususnya di Pasar Tugu, mulai mengalami kenaikan jelang Natal dan Tahun Baru 2024. 

Kenaikan ini mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat, yang menurut pedagang, sudah turun hingga 50 persen.

Salah seorang pedagang minyak goreng di Pasar Tugu, Miskan Sunario, mengatakan bahwa harga minyak goreng bermerek kini mencapai Rp17.500 per liter, naik dari sebelumnya yang hanya Rp16.000 per liter. Sementara itu, harga minyak goreng curah juga mengalami kenaikan, dari Rp18.000 per liter menjadi sekitar Rp19.000 per liter. Kenaikan ini sudah berlangsung selama setengah bulan terakhir.

Miskan menjelaskan, meskipun harga minyak goreng terus naik, daya beli masyarakat cenderung menurun, bahkan lebih rendah dibandingkan tahun lalu. “Tahun lalu, meskipun harga minyak naik, penjualan masih lancar. Tapi sekarang, penurunan daya beli sangat terasa,” ujarnya.

BACA JUGA:Pemkot Bandarlampung Salurkan Dokumen Penting untuk Korban Banjir

Ia juga menduga ada faktor permainan harga dari perusahaan besar yang mengatur harga minyak goreng menjelang musim liburan. “Ini sepertinya ada permainan harga dari perusahaan karena mendekati Natal dan Tahun Baru,” tambahnya.

Selain itu, Miskan menyebutkan bahwa keluhan serupa juga disampaikan oleh para pedagang dan pembeli. Ia berharap pemerintah dapat segera membuat kebijakan yang dapat meringankan beban masyarakat, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru yang biasanya membutuhkan banyak persiapan.

Menjelang pilkada serentak 2024, banyak bermunculan bahan pangan yang tidak memiliki label maupun izin edar. Atas dasar tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung menyoroti peredaran pangan yang tidak memiliki label tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan