Hirup Debu Semen Bisa Sebabkan Kanker Paru

Radar Lampung Baca Koran--

BANDARLAMPUNG - Dampak terburuk jangka panjang rutin menghirup debu semen adalah terkena kanker paru. Hal tersebut diungkapkan dokter spesialis penyakit paru, dr. Tetra Arya Saputra, Sp.P.

Perwakilan IDI Lampung ini menjelaskan banyak kandungan yang ada dalam debu semen. Seperti kalsium oksida, silikon dioksida, aluminium oksida, magnesium oksida, hingga pasir.

Diungkapkan dr. Tetra, jika kandungan-kandungan itu terhirup oleh saluran pernapasan, akan melepaskan mukosa-mukosa atau lapisan-lapisan dalam tubuh dari saluran napas atas sampai saluran napas bawah.

BACA JUGA:Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, Shio Ular Kayu

’’Ketika partikelnya berukuran sangat kecil, malah masuk alveolus atau kantong-kantong udara kita. Nah nanti pasti ada reaksi imunitas kita atau pertahanan tubuh kita untuk mengeluarkan debu semen ini," ujar dr. Tetra saat dihubungi Radar Lampung Media Group (RLMG), Kamis (23/1).

Meski ada sistem imun yang mengeluarkan partikel-partikel tersebut, dr. Tetra menyampaikan tidak semua bisa bersih.

Partikel-partikel dari debu semen yang terhirup dan tidak keluar akan terdeposit di saluran pernapasan yang akan menyebabkan kerusakan sel epitel saluran pernapasan. Kemudian terjadi peradangan kronis atau inflamasi kronis pada saluran napas. Maka akan muncul gejala-gejala respirasi seperti batuk-batuk kronis, baik berdahak maupun tidak berdahak, hingga keluhan infeksi di parunya.

’’Bisa juga ada keluhan sesak napas ataupun rasa berat di dada. Kalau semen itu juga bisa mengiritasi di kulit. Untuk jangka pendek mungkin muncul gejala-gejala tersebut," ucapnya.

Sedangkan untuk dampak jangka panjang menghirup debu semen, dr. Tetra menyampaikan dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

’’Pasiennya muncul asma karena di debu semen sebagai pencetus untuk kambuh asmanya. Bisa juga ada infeksi di parunya maupun karena kerusakan saluran napasnya bisa lebih rentan terkena TBC, atau yang terakhir yang paling berat, yaitu kangker paru karena terdeposit (debu semen, red) disaluran napasnya banyak," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, dr. Tetra Arya Saputra memberi masukan kepada masyarakat yang tinggal di daerah industri semen untuk selalu memastikan udaranya bagus.

Dengan cara memperbaiki ventilasi rumah jadi bagus, sinar matahari harus masuk, memakai masker, dan rutin membersihkan area rumah.

Diberitakan sebelumnya, kantor Pemkot Bandarlampung digeruduk puluhan orang yang berasal dari DPP Pematank dan Aliansi Keramat, Rabu (15/1).

Mereka mendesak pemkot menindak tegas PT Semen Baturaja (Persero) terkait dugaan pencemaran lingkungan, dalam hal ini polusi udara.

Tag
Share