UNIOIL
Bawaslu Header

15 Ton Garam NaCl Ditebar di Langit Lampung dalam Operasi Modifikasi Cuaca

MODIFIKASI CUACA: Pj. Gubernur Samsudin meninjau operasi modifikasi cuaca di Provinsi Lampung. - FOTO BIRO ADPIM -

Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto mengatakan bahwa suhu udara di Lampung kini di angka 23,0 °C – 33,0 °C, kecuali wilayah Lampung bagian barat suhu udara berkisar 16,0 °C – 30,0 °C. Sedangkan kelembapan udara 58–100%, arah dan kecepatan angin barat-utara dengan kecepatan 5–20 knots (9–37 km/jam).

Menurutnya dengan adanya pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwasanya hampir sebagian besar Lampung berpotensi mengalami cuaca ekstrem hingga beberapa hari ke depan. ’’Ini mulai pagi, siang, hingga dini hari di sebagian besar wilayah Lampung seperti Pesisir Barat, Lampung Barat, Tanggamus, Pesawaran, Pringsewu, Waykanan, Lampung Utara, Bandarlampung, Waykanan, Pesawaran, Lampung Selatan, Tulangbawang, dan Tulangbawang Barat,” ungkapnya, Kamis (9/1).

BACA JUGA:Tiga Jabatan Polres Waykanan Berganti

Karena  itu, pihaknya meminta masyarakat selalu waspada terhadap segala kemungkinan. Mengingat beberapa dampak seperti banjir, longsor, dan angin kencang  sudah terjadi di beberapa wilayah Lampung. Di antaranya di Pesisir Barat dan Pesawaran.

’’Cuaca ekstrem dapat datang kapan saja. Jadi penting untuk selalu waspada dampak seperti hujan lebat, banjir, longsor, dan puting beliung,” ujarnya.

Sementara itu, Forecaster Stasiun Maritim Panjang Eka Suci menjelaskan kondisi atau cuaca buruk ýang ada di daratan secara spesifik tidak berpengaruh terhadap tinggi gelombang di lautan.

’’Di wilayah Lampung, bulan Januari (musim baratan) gelombang secara klimatologisnya lebih rendah dibandingkan musim timuran. Musim baratan, meskipun memiliki angin kuat, kurang berdampak langsung pada perairan Lampung karena posisinya yang terlindung oleh daratan Sumatera, musim penghujan membawa gangguan cuaca lokal yang lebih intens, dan untuk arus laut lebih kompleks dan banyak faktor penyebabnya,” terang dia.

Misalnya, sebut Eka, di wilayah pesisir timur ýang dipengaruhi angin dari berbagai wilayah yang membuat tinggi gelombang itu ada. ’’Untuk pesisir timur, penyebab utama karena angin di wilayah tersebut. Tak berbeda dengan pesisir barat, Selat Sunda, dan Teluk Lampung,” tandasnya. (pip/c1/abd) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan