Rekaman Suara Dugaan Kekerasan Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Beredar di Media Sosial
DIDEMO: Sejumlah ASN Kemendiktisaintek unjuk rasa terkait tudingan pemecatan terhadap Neni Herlina secara sepihak oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. -FOTO DISWAY -
Didemo ASN lantaran Dinilai Arogan dan Memecat Sepihak
JAKARTA - Beredar rekaman suara di media sosial yang diduga menunjukkan tindakan kekerasan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro terhadap salah seorang pegawainya.
Rekaman yang dibagikan melalui akun Twitter @cjournalist_ID itu menggambarkan peristiwa yang terjadi di rumah dinas Satryo Soemantri yang terletak di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Dalam rekaman itu terdengar suara keras seperti benda yang dilempar, sementara pegawai tersebut, yang diketahui seorang laki-laki, berkali-kali meminta maaf atas kejadian tersebut. “Mohon maaf saya Pak. Iya mohon maaf sekali lagi,” ucap pegawai itu, namun suara lemparan barang semakin keras terdengar.
Satryo Soemantri dalam rekaman itu terdengar sangat marah dan menyalahkan pegawai terkait masalah air yang tiba-tiba mati di rumah dinas. “Sengaja, membuat rumah ini nggak ada air. Tadi air hidup, kok tiba-tiba mati. Ulah si Ricky, kamu diam saja? Nggak tanggung jawab sama sekali,” kata Satryo Soemantri dengan nada tinggi.
Ketegangan semakin memuncak ketika pegawai tersebut mencoba memberikan penjelasan, namun kekesalan Satryo Soemantri tidak bisa diredakan dan diduga terjadi tindakan fisik berupa tamparan terhadap pegawai tersebut.
Tindakan ini memicu aksi demo oleh ratusan pegawai Kemendiksaintek pada Senin, 20 Januari 2025. Mereka menggelar protes dengan spanduk yang mengecam Menteri Satryo Soemantri, salah satunya bertuliskan, “Pak Presiden, selamatkan kami dari Menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat.”
Unjuk rasa tersebut berhubungan dengan pemecatan sepihak yang dilakukan terhadap salah satu pegawai Kemendiksaintek, Neni Herlina. Suwitno, perwakilan pegawai, mengatakan bahwa pemecatan ini terjadi akibat adanya kesalahpahaman mengenai tugas Neni.
Neni Herlina sendiri menjelaskan bahwa pemecatan tersebut berawal dari perselisihan terkait meja kantor yang diminta oleh istri Menteri. Neni menyebutkan bahwa setelah masalah meja tersebut, ia mulai ‘ditandai’ oleh pihak atasan dan akhirnya dipecat secara sepihak.
Namun, pihak Kemendiksaintek melalui Sekretaris Jenderal Togar M Simatupang membantah pemecatan tersebut dilakukan tanpa prosedur yang tepat. Togar menyatakan bahwa pihaknya sedang dalam proses untuk menyelesaikan masalah ini melalui dialog dan membuka kemungkinan solusi lain tanpa harus mengandalkan tindakan reaktif.
“Masih terbuka untuk opsi lain, tidak semua harus hitam putih. Kami sedang dalam proses dialog,” pungkas Togar.
Sebelumnya, Neni Herlina yang bertugas sebagai pengurus rumah tangga kementerian dipecat sepihak oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Akibatnya, Paguyupan Pegawai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Ditjen Dikti Kemendiktisaintek) berunjuk rasa memprotes Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti Suwitno menyebut bahwa aksi ini merupakan spontanitas yang dipicu oleh perlakuan tidak adil dari sang Menteri.