PDIP Rencanakan Undang Prabowo Sebagai Tamu Kehormatan di Kongres VI
UNDANG PRABOWO: Ketua DPP PDIP Said Abdullah memastikan Presiden Prabowo Subianto akan diundang sebagai tamu kehormatan dalam Kongres VI yang digelar pada April 2025.-FOTO JAWAPOS -
Kongres VI Digelar April 2025
JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengungkapkan bahwa pihaknya berencana mengundang Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto sebagai tamu kehormatan pada gelaran Kongres VI PDIP yang akan diselenggarakan pada April 2025.
Menurut Said, pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo sebelum kongres tersebut adalah hal yang wajar dilakukan.
“Sesuai dengan yang sudah kami sampaikan sebelumnya, rencananya dalam Kongres PDIP nanti, DPP PDIP akan mengundang Presiden Prabowo sebagai tamu kehormatan. Tentunya, sangat tepat jika sebelum itu, Ibu Megawati bertemu dengan Presiden Prabowo,” ujar Said kepada wartawan pada Rabu (16/1).
Said percaya bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo akan terjadi sebelum Kongres VI PDIP berlangsung. Ia juga menilai pertemuan tersebut bisa membantu meredakan ketegangan yang ada di tengah masyarakat.
“Kami berharap pertemuan ini dapat terlaksana sebelum kongres, dan semoga hal ini bisa meredakan kegaduhan yang tidak perlu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Said menyatakan bahwa jika pertemuan tersebut terlaksana, maka Megawati dan Prabowo akan membicarakan isu-isu penting yang berkaitan dengan politik kenegaraan. Fokus pembicaraan antara keduanya akan mencakup berbagai hal, seperti penguatan Indonesia sebagai negara besar, perbaikan hukum, serta kepatuhan terhadap konstitusi.
“Kami juga berharap pembicaraan tersebut akan mencakup isu-isu strategis negara, seperti politik pangan, energi, dan berbagai tantangan geopolitik global yang tengah dihadapi Indonesia,” kata Said.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani berharap pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto dapat segera dilaksanakan.
Dia berharap pertemuan tersebut dapat terjadi pada bulan ini. ’’Saya berdoa, mudah-mudahan bisa bulan ini. Makin cepat, makin bagus,” kata Muzani dalam keterangan yang diterima, Kamis (16/1).
Muzani menegaskan, meskipun kedua pemimpin tersebut belum bertemu secara formal, komunikasi antara Prabowo dan Megawati tetap terjalin dengan baik. Ia mengungkapkan bahwa meski tidak bertatap muka langsung, pesan dari keduanya tetap sampai.
“Benar bahwa keduanya belum pernah bertemu, tetapi komunikasinya dilakukan dengan berbagai macam cara sehingga pesan dari kedua beliau itu sampai,” ujarnya.
Muzani juga menyampaikan bahwa pertemuan antara kedua tokoh politik tersebut penting dilakukan untuk menjaga silaturahmi dan menciptakan suasana politik yang kondusif. Ia percaya, jika pertemuan itu terjadi, hal itu akan memberikan dampak positif bagi politik Indonesia.
“Karena itu, jika kemudian ada pertemuan Bu Mega dan Pak Prabowo, apapun yang diobrolin, maka situasi politik makin kondusif, suasana negara makin bagus, sehingga pembangunan akan semakin baik lagi, investasi diharapkan makin kondusif, dan seterusnya,” ungkap Muzani.