Hujan di Bandarlampung Telan Korban Jiwa
Hujan deras sejak Jumat (17/1) siang hingga malam menyebabkan banjir di berbagai daerah di Bandarlampung.-FOTO IST-
// Banjir di Mana-Mana, Kendaraan Hanyut, Rumah Tenggelam
BANDARLAMPUNG - Hujan deras sejak Jumat (17/1) siang hingga malam menyebabkan banjir di Bandarlampung kian parah. Akibatnya, satu orang dikabarkan meninggal dunia, kendaraan hanyut, dan rumah banyak yang tenggelam.
Salah satu kawasan yang terdampak parah adalah Kecamatan Panjang. Di mana, luapan air bahkan menyebabkan korban jiwa.
Menurut Arif, salah seorang warga setempat, kejadian bermula sekitar pukul 16.00 WIB. Hujan deras menyebabkan air meluap dan menggenangi wilayah tersebut. Dua mobil sempat terbawa arus. Sementara, seorang warga meninggal dunia akibat tersengat listrik saat berusaha menyelamatkan barang-barangnya yang terendam banjir.
Akibat banjir tersebut, bahu jalan di kawasan itu tergerus dan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.
Selain itu, kemacetan panjang terjadi di Jalan Soekarno-Hatta (Bypass), tepatnya di Kilometer 16, yang terhambat akibat genangan air.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Camat Panjang, korban yang meninggal telah dievakuasi oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung bersama aparat setempat.
BACA JUGA:Dewan Minta Puskesmas Aktif Cegah DBD
Sementara, daerah lain yang terkena banjir di antaranya Kecamatan Rajabasa, Sukarame, Bumiwaras, Telukbetung Utara, dan Kemiling.
Hujan yang terjadi sejak pukul 14.30 WIB di hampir seluruh wilayah Lampung, termasuk Bandarlampung, membuat genangan air di sejumlah jalan raya. Di antaranya Jalan Yos Sudarso, Panjang; Jalan Pramuka, Kemiling; hingga Gang Taurus, Rajabasa, Bandarlampung.
Kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati jika tidak ingin mogok. Seperti yang diungkapkan warga Waylunik, Panjang, Agus (44), yang menyebut hujan membuat banjir di sepanjang Jalan Yos Sudarso tepat di Pelabuhan Panjang, Bandarlampung, hingga membuat kemacetan.
’’Tadi sih banyak motor mogok karena tinggi banget airnya. Truk-truk juga pada berhenti di jembatan, enggak berani melaju karena banjir,” katanya.
Dia khawatir jika hujan belum juga berhenti, kemungkinan besar pemukiman warga ikut terdampak banjir. ’’Ini masuk PT aja udah setinggi ini, bisa-bisa masuk rumah warga kalau terus hujan,” ujarnya.
BACA JUGA: Realisasi IKD 2024 Bandar Lampung Tercapai 22 Persen