Masifkan Fogging untuk Menekan Lonjakan Kasus DBD di Mesuji

FOGGING: Dinas Kesehatan Mesuji gencar melakukan fogging di sejumlah desa untuk menekan penyebaran kasus DBD yang meningkat, termasuk di Desa Muktikarya, Sungai Cambai, dan Simpang Mesuji. -FOTO ARDIAN MUKTI/RLMG -
MESUJI – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Mesuji terus meningkat, dengan sejumlah kecamatan tercatat mengalami lonjakan. Salah satu langkah untuk menekan penyebaran penyakit ini adalah melakukan fogging secara masif di sejumlah desa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Mesuji Suyono mengungkapkan bahwa fogging untuk mengantisipasi penyebaran DBD, terutama setelah adanya korban meninggal akibat penyakit ini di Desa Muktikarya, Kecamatan Pancajaya, beberapa hari yang lalu.
"Ya, kita akan memperbanyak fogging untuk mengantisipasi DBD," kata Suyono saat dikonfirmasi pada Kamis, 16 Januari 2025.
BACA JUGA:Jaga Lampung Tetap Zona Hijau PMK
Fogging telah dilakukan di beberapa desa, seperti Desa Muktikarya, Desa Sungai Cambai, dan Desa Simpang Mesuji, dan akan terus dilaksanakan di kecamatan dan desa lainnya di Kabupaten Mesuji.
Dengan semakin banyaknya kasus DBD, Suyono terus mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Ia mengingatkan bahwa nyamuk penyebab DBD berkembang biak di genangan air bersih, terutama di musim pancaroba.
"Kami terus mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Cegah genangan air, terutama di musim pancaroba seperti sekarang ini," tambahnya.
Sebelumnya, telah diberitakan bahwa pada awal tahun 2025, kasus DBD di Kabupaten Mesuji merenggut korban jiwa. Korban tersebut adalah seorang anak berusia 14 tahun asal Desa Muktikarya, Kecamatan Panca Jaya, yang bernama Diki.
"Anak yang meninggal dunia sebelumnya sempat dirawat di RSUD Mesuji," jelas Suyono.
Hingga saat ini, sudah tercatat 16 kasus DBD di Mesuji pada awal tahun 2025, dengan satu orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Suyono mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap bahaya DBD, mengingat saat ini sedang memasuki musim hujan.
"Saya mengingatkan masyarakat untuk tidak menyepelekan pemberantasan sarang nyamuk, terutama di tempat-tempat yang tidak terduga, seperti halaman rumah dan benda-benda yang menampung air, yang bisa menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk," tegasnya.
Suyono juga mengingatkan agar masyarakat membuang bekas-bekas cat, ember, atau benda lainnya yang dapat menampung air dalam kondisi terbuka, untuk mencegahnya menjadi sarang nyamuk.
"Intinya, kita harus waspada," tutupnya.
Sebelumnya, Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Mesuji pada awal tahun ini menelan korban jiwa. Korban adalah seorang anak berusia 14 tahun yang tercatat sebagai warga Desa Muktikarya, Kecamatan Pancajaya, bernama Diki.