MPAL Akan Beri Gelar Adat Pj. Gubernur dan Istri
SAMPAIKAN AGENDA MPAL: Pengurus Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) periode 2025–2029 saat bermusyawarah dengan Pj. Gubernur Lampung Samsudin.-FOTO DOK. DISKOMINFOTIKSAN LAMPUNG -
BANDARLAMPUNG - Pj. Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung Fredy telah mengukuhkan pengurus Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) periode 2025–2029 dengan Ketua Umum Rycko Menoza S.Z.P. (Suttan Ratu Kaca Marga) di Balai Keratun, Sabtu (23/11). Pada awal 2025, MPAL memiliki dua agenda utama yang merupakan bentuk sinergi dengan Pemprov Lampung.
Rycko Menoza menjelaskan dua agenda utama itu musyawarah sekaligus memberikan gelar adat kepada Pj. Gubernur Lampung Samsudin beserta istrinya. Kedua, MPAL memiliki agenda blangikhan yang merupakan Festival Adat Lampung menyambut bulan suci Ramadan.
“Dalam agenda musyawarah itu, kita akan memberikan gelar adat kepada Pak Pj. gubernur dan ibu. Itu sudah kita sepakati semua,” kata Rycko Menoza saat dimintai keterangan pasca audiensi dengan Pj. Gubernur Lampung Samsudin, Kamis (9/1).
Rycko Menoza menjelaskan bahwa dalam memberikan gelar adat, MPAL akan mengundang para tokoh adat dari Pepadun maupun Saibatin untuk kolaborasi menyiapkan gelar adat yang tepat.
“Jadi itu nanti ada tokoh adat dari Pepadun dan Saibatin yang memberikan gelar adat yang pas kepada Pj. Gubernur Samsudin,” jelas Rycko Menoza.
BACA JUGA:Tagih Hutang, Korban Ditusuk Bagian Dada
Pada agenda blangikhan menyambut bulan suci Ramadan, kata Rycko Menoza, telah dilaporkan kepada Pj. gubernur dan diapresiasi. “Tidak kalah pentingnya, kita juga laporkan. Kita ada agenda menyambut bulan suci Ramadan. Di mana, penyelenggara MPAL dan Dinas Pariwisat. Pj. gubernur setuju,” tambahnya.
Rycko Menoza mengapresiasi Pj. Gubernur Lampung Samsudin yang menerima dengan baik MPAL demi lestarinya adat Lampung. “Selama 10 tahun ini, Pemprov Lampung tidak ada kegiatan yang melibatkan MPAL. Dengan Pak Pj. Gubernur ini, kita difasilitasi untuk musyawarah. Kita merasa tersanjung walaupun beliau bukan orang Lampung,” ucapnya.
Rycko Menoza menyatakan komitmennya untuk memperkuat peran MPAL dalam mempersatukan elemen masyarakat demi kemajuan daerah.
“Saya berharap kepengurusan baru mampu menjadi penghubung antara masyarakat adat dan pemerintah. Terutama dalam menyuarakan kebutuhan pembangunan yang relevan,” kata Rycko Menoza.
Dengan adanya MPAL Lampung, lanjut Rycko Menoza, masyarakat Lampung dapat melestarikan adat budaya yang mampu menarik kunjungan para wisatawan, baik untuk berinvestasi di Lampung maupun sekadar berkunjung atau berwisata.
Diketahui, MPAL adalah organisasi kemasyarakatan yang berperan dalam membina, melestarikan, dan memberdayakan adat istiadat masyarakat Lampung. MPAL menjadi wadah bagi para tokoh adat di Provinsi Lampung yang bergerak di bidang kemasyarakatan, ekonomi, dan budaya. (*)