Angka Inflasi Bandarlampung Saingi Nasional
INFLASI TINGGI: Angka inflasi di Bandarlampung tertinggi di Indonesia disumbang dengan naiknya harga komoditas cabai. -FOTO MELIDA ROHLITA-
BANDARLAMPUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) RI mengungkap angka inflasi tertinggi di Indonesia terjadi di Bandarlampung. Yakni sebesar 1,06 persen pada November 2023.
Dari data BPS, Bandarlampung angkanya paling tinggi bahkan melampaui inflasi secara nasional sebesar 0,38 persen.
Inflasi di Bandarlampung disumbang oleh kenaikan harga sejumlah komoditas. Salah satunya cabai merah.
Pengaruh andil Inflasi di Bandarlampung juga disumbang oleh komoditas cabai rawit 0,20 persen, bawang merah 0,07 persen, daging ayam ras 0,05 persen, tarif angkutan udara 0,03 persen, dan telur ayam ras 0,03 persen.
Kepala BPS Bandarlampung A. Nasrudin membenarkan apa yang telah disampaikan BPS RI tersebut. ’’Oh ya benar," kantanya, Senin (4/12).
Menurut Nasrudin, jika melihat perkembangan harga dan upaya pemkot terkait dalam empat minggu terakhir bakal terdapat perubahan angka dan tidak stuck di angka yang sama.
"Kalau perkiraan saya sih turun, karena di minggu keempat November, harga cabai juga sudah mulai turun. Apalagi pemda juga sudah mulai operasi pasar," ungkap Nasrudin.
Terpisah, Kadisdag Bandarlampung Wilson Faisol menyebut pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka Inflasi tersebut. Di antaranya dengan menggelar berbagai pasar murah di setiap kelurahan. "Kita sudah rutinitaskan pasar murah," kata Wilson.
Untuk harga cabai yang menjadi titik tingginya inflasi, kata Wilson, pihaknya mengaku juga telah melakukan berbagai cara utamanya berkoordinasi dengan semua lintas sektoral.
"Terkait cabai, kita juga sudah koordinasi dengan teman-teman pedagang dan provinsi untuk melakukan pasar murah. Mungkin dalam waktu dekat ini akan dilakukan itu," ujar Wilson.
Terkait harga-harga komoditas ini, kata Wilson, pihaknya juga telah disarankan langsung oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk memperbaiki inflasi tersebut.
"Kita sudah diarahkan dengan Kemendag untuk menjaga inflasi. Tentunya semua langkah-langkah yang kita lakukan konsisten bersama Dinas Sosial, Ketahanan Pangan, dan instansi lainnya," ujar Wilson.
Terkait angkat yang tertinggi, Wilson menyebut hal itu fluktuatif dan bisa berubah setiap bulannya. "Itu kan situasional, kita lihat di akhir bulan nanti," tegasnya. (mel/c1/ful)