Bandarlampung Belum Aman dari Banjir

Reporter: Melida Rohlita |

Editor: Yuda Pranata |

Minggu , 05 Jan 2025 - 22:43

BANJIR: Di beberapa wilayah Bandarlampung masih terjadi banjir saat turun hujan.-FOTO IST -

BANDARLAMPUNG - Hujan deras yang melanda Kota Bandarlampung membuat sejumlah wilayah terendam banjir. Di antaranya Kampung Baru Kecamatan Labuhanratu dan Kebun Lada, Rajabasa.

Hal itu diungkapkan salah satu warga Kebun Lada, Ujung Efan (35), yang menyebut hujan yang terjadi pada Minggu (5/1) membuat sungai meluap hingga terjadi banjir.

’’Hujannya enggak lama, tapi air langsung meluap, terus banjir. Tadi saya ditelepon orang rumah langsung pulang," katanya.

Tak tanggung-tanggung, air sungai yang meluap tidak hanya membanjiri jalanan, tetapi masuk dalam rumah warga yang berdekatan dengan sungai.

’’Masuk air semata kaki. Kita pikir hujannya enggak lama dan enggak bakal banjir, ternyata airnya masuk rumah," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung Edy Susanto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia menyebut pihaknya telah melakukan evakuasi terhadap air yang masuk rumah warga Kampung Baru Unila, Labuhanratu. ’’Sudah kami evakuasi," katanya.

Namun untuk banjir di wilayah Rajabasa, Edy menyebut pihaknya belum mendapatkan laporan dari warga. "Belum ada laporan ke saya terkait itu," ungkapnya.

Adapun daerah yang terdampak banjir yakni Jalan Bumi Manti 2 Gg. Surya Kencana 1 RT 02/Lk. II sebanyak 11 rumah dengan korban 38 jiwa,

Lalu Jalan Bumi Manti 2 Gg. Somat RT. 05/Lk. II ada 3 rumah dengan jumlah 11 jiwa, Jl. Bumi Manti 2 Gg. Sedulur RT 01/Lk. I ada 3 rumah dengan jumlah 15 jiwa.

’’Penyebab banjir, air kiriman atau luapan air dari Kelurahan Gedungmeneng Baru, Kecamatan Rajabasa. Total ada 17 rumah dengan jumlah 64 jiwa,” bebernya.

Berbeda dengan pengakuan Camat Labuhanratu Rina, yang menyebut banjir hanya sebatas lewat di jalanan. Namun tidak begitu halnya dengan beberapa foto, air sempat masuk sejumlah rumah warga.

’’Enggak sampai masuk rumah, saat ini sudah surut. Jadi enggak sampai masuk rumah, cuma selewatan saja," singkatnya.

Diberitakan sebelumnyaa, permasalahan banjir yang tak kunjung selesai di Kota Bandarlampung tampaknya menjadi perhatian serius Pj. Gubernur Lampung Samsudin. Bahkan, dia turun langsung ke salah satu lokasi yang menjadi langganan banjir saat hujan turun.

bandarlampung belum aman dari banjir                            bandarlampung - hujan deras yang melanda kota bandarlampung membuat sejumlah wilayah terendam banjir. di antaranya kampung baru kecamatan labuhanratu dan kebun lada, rajabasa.
hal itu diungkapkan salah satu warga kebun lada, ujung efan (35), yang menyebut hujan yang terjadi pada minggu (5/1) membuat sungai meluap hingga terjadi banjir.
’’hujannya enggak lama, tapi air langsung meluap, terus banjir. tadi saya ditelepon orang rumah langsung pulang," katanya.
baca juga:mk putuskan dosen pns bisa menjadi advokat
tak tanggung-tanggung, air sungai yang meluap tidak hanya membanjiri jalanan, tetapi masuk dalam rumah warga yang berdekatan dengan sungai.
’’masuk air semata kaki. kita pikir hujannya enggak lama dan enggak bakal banjir, ternyata airnya masuk rumah," ujarnya.
sementara itu, sekretaris badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) bandarlampung edy susanto membenarkan adanya peristiwa tersebut. dia menyebut pihaknya telah melakukan evakuasi terhadap air yang masuk rumah warga kampung baru unila, labuhanratu. ’’sudah kami evakuasi," katanya.
namun untuk banjir di wilayah rajabasa, edy menyebut pihaknya belum mendapatkan laporan dari warga. "belum ada laporan ke saya terkait itu," ungkapnya.
adapun daerah yang terdampak banjir yakni jalan bumi manti 2 gg. surya kencana 1 rt 02/lk. ii sebanyak 11 rumah dengan korban 38  jiwa, 
lalu jalan bumi manti 2 gg. somat rt. 05/lk. ii ada 3 rumah dengan jumlah 11 jiwa, jl. bumi manti 2 gg. sedulur rt 01/lk. i ada 3 rumah dengan jumlah 15 jiwa.
’’penyebab banjir, air kiriman atau luapan air dari kelurahan gedungmeneng baru, kecamatan rajabasa. total ada 17 rumah dengan jumlah 64 jiwa,” bebernya.
berbeda dengan pengakuan camat labuhanratu rina, yang menyebut banjir hanya sebatas lewat di jalanan. namun tidak begitu halnya dengan beberapa foto, air sempat masuk sejumlah rumah warga.
’’enggak sampai masuk rumah, saat ini sudah surut. jadi enggak sampai masuk rumah, cuma selewatan saja," singkatnya.
diberitakan sebelumnyaa, permasalahan banjir yang tak kunjung selesai di kota bandarlampung tampaknya menjadi perhatian serius pj. gubernur lampung samsudin. bahkan, dia turun langsung ke salah satu lokasi yang menjadi langganan banjir saat hujan turun.
pj. gubernur samsudin bersama pjs. wali kota bandarlampung budhi darmawan melakukan peninjauan pengerukan sedimen sungai dengan riwayat banjir di kecamatan rajabasa dan telukbetung timur (tbt), rabu (23/10).
adapun dua lokasi yang diturunkan alat berat untuk dilakukan pengerukan sedimen tanah yakni sungai nunyai dan sungai sukaraja. di sana, pjs. wali kota memerintahkan langsung balai sungai way mesuji dan semua opd yang terlibat untuk berperan dalam membersihkan sungai untuk memperbaiki tanggul yang tanahnya rusak karena terkikis air.
pj. gubernur samsudin menegaskan akan memberikan perhatian khusus dan serius dalam penanganan banjir di kota tapis berseri. ’’pada hari ini kita melakukan inspeksi. pertama mendatangi aliran sungai di nunyai rajabasa, di mana permasalahan di sana banyak masyarakat yang membangun rumah di atas aliran sungai. kemudian sudah kita sampaikan ke wali kota untuk dicarikan jalan keluar. kemudian di nunyai terdapat beberapa cekungan pada arus sungai, dan ini harus ada kelancaran jalan air serta penampungan ketika debit air tinggi,” bebernya.
samsudin meminta, pemkot bandarlampung melakukan pembebasan lahan guna mewujudkan pembuatan embung. hal ini agar air yang mengalir menjadi lancar bahkan bisa dibuat untuk lokasi wisata masyarakat.
“warga juga welcome. silahkan dibangun disitu penampungan air, tetapi lingkungan tetap terjaga. ini tugas pemkot bandarlampung walaupun sungai tidak bisa dilebarkan lagi,” ucapnya.
namun, berbeda dengan lokasi di sungai tbt, bahwa lokasi dengan riwayat banjir kiriman dari pesawaran, yang membutuhkan pendalaman sedimen dengan standar pengaliran sungai.
“bisa kita lihat disini. sedimennya dangkal. maka akan dilakukan dalam waktu 15 hari kedepan supaya diangkat dan dibebaskan dari sedimennya. kedua, untuk tanggul jebol dan bronjong yang rusak itu akan dibenarkan, dan ketiga, tiga meter dari bibir sungai harus ada jalan infeksi setiap sungai harus ada, dipakai dari jembatan bisa juga dipakai masyarakat sehingga sungai tidak lagi kotor atau kumuh,” ungkapnya.
samsudin yakin pemkot bandarlampung mampu melakukan hal tersebut. mengingat kota bandarlampung adalah gerbang masuk provinsi lampung.
sementara itu, pjs walikota bandarlampung, budhi darmawan mengatakan, pihaknya akan mencoba melakukan pendekatan dengan masyarakat untuk melakukan pembebasan lahan.
“walaupun tadi ada yang bilang, silahkan dibangun saja, kita akan lihat dulu karena harga tanah di bandarlampung ini kan mahal, masalahnya memang tanah, pembahasan dengan dprd karena ini intinya harus dilakukan. apalagi ini memang target kita memasuki musim hujan, kapasitas kita tingkatkan kalaupun ada banjir kita sudah mengurangi dampaknya,” ungkapnya.
untuk pembebasan lahan warga di atas sungai, kata budhi, pihaknya secara bertahap akan melakukan penindakan dengan melakukan peneguran agar tidak membangun pada area bibir sungai.
“kalau yang di atas sungai sudah pasti itu tidak ada surat atau sertifikatnya. nanti kita lakukan teguran seperti beberapa titik di wilayah tadi. kalau memang itu sulit tentunya harus ada penegakan perda. beberapa tempat sudah kita lakukan, utamanya ýang menjorok ke sungai,” tandasnya.
untuk diketahui, selain melakukan peninjauan sungai dengan riwayat banjir, pj. gubernur dan pjs. wali kota melakukan penanaman pohon alpukat di dekat sungai serta penanaman biopori di salah satu rumah warga. (mel/yud)