Kenaikan HPP Gabah Bisa Untungkan Petani, Asalkan 2 Syarat Ini Terpenuhi
BERI KETERANGAN: Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso. -FOTO MUHAMMAD FARHAN/BERITASATU-
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso menjelaskan, pihaknya mengakui kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menerapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dapat menguntungkan petani.
"Sebenarnya kalau kita bicara HPP, harapannya pemerintah kan supaya petani menerima keuntungan yang lebih besar, tentunya kami menyambut baik," kata Sutarto.
Tetapi Sutarto menyebutkan kebijakan tersebut akan berimbas pada modal pengadaan gabah bagi penggilingan karena ikut meningkat.
"Sekalipun bagi penggilingan padi, tentunya uang yang diperlukan untuk pengadaan akan meningkatkan. Tadinya Rp 6.000 menjadi Rp 6.500. Tetapi itu konsekuensi dari kita berbisnis, kita akan ikuti," ungkapnya.
Oleh karena itu, Sutarto mengungkapkan ada dua syarat utama dalam menanggapi kenaikan HPP gabah tersebut.
Ia menguraikan syarat pertama, yakni pasar menjadi terjamin dan yang kedua, pihaknya dapat melakukan revitalisasi penggilingan padi.
"Saya pikir yang lebih penting itu, pasarnya menjadi terjamin dengan baik dan yang kedua, kami bisa melakukan revitalisasi. Itu intinya," tutur Sutarto.
Di sisi lain, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, pemerintah mendukung percepatan produksi petani melalui pemberian kredit usaha alat dan mesin pertanian (Alsintan) atau KUA dan kredit usaha rakyat (KUR) untuk para petani.
Total pemberian kredit, yang bekerja sama dengan bank-bank Himbara, untuk petani secara nasional mencapai Rp 300 triliun.
Sementara terkait KUR petani, Amran mengatakan pemerintah menyediakan kebijakan apabila pengajuan Rp 100 juta, maka diputuskan tanpa agunan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan untuk menaikkan harga gabah dan jagung. Hal ini dilakukan guna mendukung kesejahteraan para petani.
Mentan Amran menuturkan, instruksi tersebut merupakan bagian dari kebijakan strategis Presiden Prabowo yakni penyesuaian HPP untuk gabah dan jagung.
Harga gabah saat ini dinaikkan dari harga awal yakni Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram.
"Sedangkan HPP jagung meningkat dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500 per kilogram," terang Amran.(beritasatu /nca)
a