Secondary Skin di H House dengan Motif Batik Truntum
--
H HOUSE Hasil merupakan proyek renopasi rumah perpaduan desain masa kini dan rumah tradisional Jawa. Tampak elemen batik truntum pada fasadnya menjadi spotlight pada hunian yang ada di kawasan Tangerang Selatan ini.
PROYEK renovasi H HOUSE mempertahankan hampir seluruh bangunan existing-nya. Namun, dilakukan penyesuaian pada struktur bangunan agar mampu menopang penambahan lantai 2.
”Kami juga menghilangkan dinding-dinding pembatas existing pada ruang utama supaya ruangan terasa lebih besar dan lega,” papar arsitek prinsipal Ranah Timur Architects Regi Kusnadi seperti dikutif Jawapos.com., Jumat (3/1)
Secara konsep, owner menginginkan nuansa rumah Jawa. Rumah existing sebelumnya juga memiliki ornamen Jawa yang unik dan menarik. Regi memosisikan rumah sebagai kanvas kosong untuk menampung kreativitas owner sehingga H House dapat mencerminkan karakter penghuninya.
”Kami coba hadirkan nuansa itu dengan memakai tegel homemade tradisional yang didatangkan langsung dari Jogja, warna hijau khas rumah tradisional Jawa sebagai aksen. Dan, secondary skin motif batik truntum permintaan khusus klien,” bebernya.
Fasad berbentuk segitiga juga mencerminkan sebagian besar rumah tradisional Jawa yang memiliki atap segitiga. Sisi kanannya dibuat kisi-kisi kayu yang dapat dibuka tutup.
Keberadaan secondary skin berfungsi menyaring cahaya yang masuk mengingat posisi rumah menghadap barat. Cahaya matahari yang masuk dari secondary skin itu menghasilkan bayangan motif batik truntum pada lantai. Cantik.