Wajib Dihindari! Daging Olahan dan Alkohol Terbukti Sebagai Pemicu Kanker

Aneka daging olahan dan alkohol terbukti sebagai makanan yang dapat memicu kanker.-Foto Pixabay-
RADAR LAMPUNG – Banyak sekali beredar informasi yang salah kaprah mengenai makanan yang disebut dapat meningkatkan risiko kanker.
Namun, lembaga penelitian kesehatan terkemuka di Amerika Serikat merilis sebuah studi terbaru yang mengungkapkan bahwa hanya dua jenis makanan yang secara ilmiah terbukti dapat meningkatkan risiko kanker. Kedua jenis makanan tersebut adalah daging olahan dan alkohol.
Dikutip The Express, penelitian ini dipublikasikan oleh tim ahli dari National Cancer Institute. Hasil penelitian berdasarkan analisis data dari ratusan studi epidemiologi.
Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi daging olahan seperti sosis, bakon, dan ham, serta minuman beralkohol memiliki hubungan signifikan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker.
Daging olahan diklasifikasikan sebagai karsinogen kelompok 1 oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Ini berarti ada bukti kuat bahwa konsumsi daging olahan dapat menyebabkan kanker, khususnya kanker kolorektal.
"Proses pengolahan, seperti pengasapan, penggaraman, atau penggunaan bahan pengawet tertentu, diduga menjadi faktor utama penyebab risiko tersebut," tulis The Express.
Menurut salah satu peneliti utama, Dr. Rebecca Siegel, mengonsumsi daging olahan secara rutin, terutama dalam jumlah besar, dapat meningkatkan risiko kanker.
"Namun, ini bukan berarti masyarakat harus sepenuhnya menghindari konsumsi daging olahan, tetapi lebih kepada membatasi asupan dan mengimbangi dengan pola makan sehat," terangnya.
Alkohol juga termasuk dalam kategori karsinogen yang sama. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol, bahkan dalam jumlah sedang, dapat meningkatkan risiko kanker, seperti kanker payudara, hati, dan mulut.
Risiko ini meningkat seiring dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi. "Tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang benar-benar aman terkait risiko kanker," kata Dr. Michael Jones, seorang ahli epidemiologi kanker.
Ia menambahkan bahwa meskipun konsumsi ringan mungkin tidak menyebabkan risiko langsung, kebiasaan ini dapat berdampak dalam jangka panjang.
Temuan ini juga menepis anggapan bahwa makanan tertentu seperti MSG, pemanis buatan, atau makanan berbahan dasar GMO (genetically modified organism) dapat menyebabkan kanker.
"Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa bahan-bahan tersebut berhubungan langsung dengan risiko kanker," tegas Dr. Michael Jones.